KABARBONE.COM, AMALI– Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 5 Bone menggelar workshop penyusunan dan pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan suplemen kurikulum darurat Tahun 2020, Rabu 5 Agustus 2020.
Bertempat di MIN 5 Bone Ajanglaleng Kecamatan Amali, kegiatan ini melibatkan sekitar 30 guru PNS dan Non PNS yang bertugas di empat madrasah wilayah Kelompok Kerja Madrasa (KKM) MIN 5 Bone.
Walau berada ditempat yang sama, peserta tetap patuhi aturan Protokol Kesehatan Covid-19. Sebelum masuk, peserta wajib ukur suhu tubuh di termometer infrared, cuci tangan, kenakan masker dan jaga jarak.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bone Dr. H. Wahyuddin Hakim, M.Hum yang membuka kegiatan mengatakan era sekarang guru profesional dituntut kuasai Informasi Teknologi (IT).
“Dimana inovasi pembelajaran online wajib dilaksanakan. Sehingga guru sekarang kenal komputer dan android dan mengajar lewat online,” ujar Kakan Kemenag Bone.
Katanya, ada tiga opsi yang mungkin dilaksanakan sebagai kebijakan pemerintah dalam dunia pendidikan dimasa pandemi covid-19.
Ia menjelaskan opsi sebagaimana yang telah diterapakan diberbagai daerah. Seperti opsi online yang tidak ada pertemuan langsung antara guru dan murid sehingga pembelajaran dilaksanakan secara online.
Ada juga semi online yang membolehkan tatap muka langsung guru dan murid karena suatu kendala. Misalkan siswa tidak memiliki android. Opsi terakhir adalah pendampingan dirumah atau kelompok belajar tertentu.
Ia juga menjelaskan sedetail mungkin tentang guru yang hebat. Seakan mengupas buah hingga tidak tersisah kulitnya dan terlihat isih atau daging buahnya.
“Guru hebat adalah guru yang selalu memberikan semangat tanpa membebani tugas kepada siswa, mempunya tujuan pembelajaran yang dilaksanakan, mempunyai kemampuan mendisiplikan siswanya. Misalkan WFH atau belajar dari rumah. Semua guru dalam posisi waktu pembelajaran maka guru harus standbay di rumah dan menyampaikan kepada siswa agar jam pembelajaran tidak boleh berkeliaran ataupun ke kebun,” jelasnya.
Ditambahkannya bahwa guru yang hebat adalah guru yang mampu berkomunikasi dengan orang tua siswa. Sedikit membuat kerjasama dalam model pembelajaran.
“Bisa saja ada pembelajaran tertentu dan penyampainnya sangat bagus jika orang tua siswa. Maka kita bekerjasama dengan orang tua siswa untuk menyampaikan kepada anaknya. Selain itu, guru harus punya harapan yg tinggi kepda siswa. Misalkan anak bermimpi atau bercita-cita untuk jadi dokter maka guru hrus mengarahkannya atau menyemangatinya. Guru juga harus kuasai dan paham kurikulum dan ada standar proses dan penilaian,” pungkasnya.
Setelah Kakan Kemenag Bone, pesan dan arahan dilanjutkan oleh Kepala Seksi Penmad Kemenag Bone Drs. H. Kasmaruddin, M.Pd hingga penyelesaian workshop oleh narasumber Muh. Asse, S.Pd.I., M.Pd Pengawas Madrasah.(dy)