KABARBONE.COM, BONE – Sempat digadang-gadang sebagai salah satu kandidat Sekretaris Daerah (Sekda) di era Bupati Bone Andi Andi Asman Sulaiman, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bone Dr H Ade Fariq Ashar malah dikabarkan mengundurkan diri dari jabatan.
Surat pengunduran anak sulung Mantan Wakil Bupati Bone dua periode H Ambo Dalle ini beredar disejumlah grup jurnalis dan menjadi perbincangan publik.
Surat pengunduran diri itu Ade Fariq Ashar ditujukan langsung ke Bupati Bone Andi Asman Sulaiman tertanggal Jumat 7 Maret 2025 hari ini dibubuhi tanda tangan basah bermateri 10.000.
Dari informasi yang didapatkan, pengunduran diri itu ia layangkan karena akan fokus untuk menenangkan diri.
Ade Fariq Ashar yang coba dikonfirmasi oleh kabarbone.com.melalui sambungan telepon dan pesan whatsaap belum memberikan tanggapan hingga berita ini dilayangkan.
Ade Fariq Ashar diketahui alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) angkatan 15 yang karirnya cukup cemerlang. Sebelum jadi Kepala Bappeda. Ia pernah tercatat sebagai Camat Barebbo.
Sejumlah inovasi yang ia telurkan yang mengharumkan nama Kabupaten Bone dikancah nasional yakni si-PEKKA.
SIP-PEKA adalah inovasi dari Bappeda Kabupaten Bone yang merupakan singkatan dari Strategi Pencegahan Perkawinan Anak. Inovasi ini kembali diikutkan mewakili Indonesia di ajang Lomba Inovasi tingkat Internasional PBB UNSPA
United Nation Of Publik Service Awards (UNPSA) tahun 2026 merupakan ajang penghargaan internasional paling prestisius dalam bidang pelayanan publik yang diselenggarakan oleh PBB.
Sempat Lontarkan Isyarat Pengunduran Diri
Kepala Bappeda Bone Dr H Ade Fariq Ashar
sempat melontarkan pernyataan isyarat pengunduran diri saat menghadiri kegiatan Forum Konsultasi Publik RPJMD Kabupaten Bone di Hotel Novena, Jumat (28/2/2025) lalu.
“Kapan saja saya dievaluasi dan diganti oleh Bupati Bone (Andi Asman Sulaiman,red) saya siap. Dan saya siap bertanggung jawab,” ungkapnya.
Hal itu ia lontarkan saat menjawab pernyataan Ketua Komisi II DPRD Andi Idris Rahman menyoroti sejumlah kinerja OPD dan rasionalisasi target pencapaian PAD oleh Organisasi Perangkat Daerah (PAD).
Selain itu, Idris Rahman juga menyoroti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kabupaten Bone yang tak mengalami kenaikan signifikan yakni urutan ke 23 dari 24 kabupaten se Sulsel. (*)
