KABARBONE.COM, MAROS – Jalan Poros Maros-Makassar mulai terlihat padat dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua oleh masyarakat yang beraktivitas, saat redaksi kabarbone.com, singgah di salah satu warung kopi (Warkop) yang terletak tidak jauh dari jembatan timbang Maccopa, Kota Maros, Ahad (2/1/2025) sekitar Pukul 11.30 Wita kemarin.
Di Warkop Alfayyad yang berada dijalan poros Maros-Makassar yang jaraknya tidak jauh dari Batas Kota Makassar-Maros dan hanya berjarak kurang lebih 2 km dari Pusat Kota Maos, singgahlah kami memesan kopi dan pisang goreng atas petunjuk seorang sahabat lama yang kini bertugas di Mapolres Maros sambil menunggui kedatangannya.
Ia adalah salah satu Pejabat Utama Polres Maros, Perwira Polisi Putra Kelahiran Desa Lanca, Kecamatan Tellu Siattinge, Bone lulusan angkatan pertama SMA Tellu Siattinge (SMA 14 Bone sekarang) yang tak lain, senior Alumni kami.
Kurang lebih 30 menit kami menunggu, datanglah sosok perwira polisi menyapa kami dengan ramah.
Iya tak lain adalah Iptu Kamaluddin Eks Kasatgas Kappang Polda Sulsel yang baru menjabat 6 bulan sebagai Kasat Lantas Polres Maros.
Tak ada perubahan dari penampilannya, Kamaluddin yang mengenakan jersey siang itu, langsung menyapa kami dengan senyum khasnya dan duduk disamping kami sambil menawarkan menu yang ditawarkan oleh karyawan warkop.
Setelah berdiskusi dengan suasana santai sambil menikmati secangkir kopi, kami pun mencoba menguliti sosok Kasat Lantas Polres Maros ini yang viral di media sosial Tiktok yang kerap kali real time memberikan informasi ke pengguna jalan terkait kondisi jalan Poros Camba Maros melalui konten VT atau live streming di akun tiktoknya itu.
Pemilik akun tiktok @kamalbone ini pun mulai bercerita, awal ia ditugaskan sebagai Kasatgas Kappang oleh Kapolda Sulsel yang saat itu dijabat oleh Irjen Pol Andi Rian Djayadi.
Sempat Diperiksa Propam
Siapa sangka niat baik Iptu Kamaluddin, memberikan informasi ke pengendara arus lalu lintas jalur poros Camba Maros saat bertugas sebagai Kasatgas Kappang tidak direspon positif pimpinan saat itu.
Ia bahkan sempat diperiksa di Propam Polda Sulsel saat itu karena dianggap melanggar kode etik karena live saat jam dinas.
“Bahkan awalnya kami sering live di lokasi, kami mendapat teguran dan sempat diperiksa propam saat itu,” curhatnya.
Namun karena informasi yang ia berikan banyak memberikan komentar positif oleh masyarakat pengguna jalan, hingga Dirlantas Polda Sulsel dan Kapolda Sulsel saat itu memberikan support untuk melanjutkan kegiatannya dengan memberikan informasi ke pengguna jalan melalui konten VT.
“Saat kami ditugaskan di Satgas Kappang, kami bertugas sampai pagi mengatur jalur lalu lintas untuk mengurai kemacetan. Bahkan anggota saya curhat, mohon ampun karena kelelahan harus 24 jam stand by. Saya pun mulai berpikir dan memanfaatkan medsos tiktok, untuk memberikan informasi real time ke pengguna jalan. Ini tak lepas dari saran dari rekan-rekan media seperti kabarbone.com dan lainnya, yang sejak awal sering kami berdiskusi,” kata Kamaluddin.
Saban hari, ternyata VT yang sering upload di akun tiktoknya viral dan direspon positif oleh masyarakat bahkan pimpinan.
Karena viral dan masyarakat terbantu, pengikut akun Kamal Bone terus bertambah, bahkan sudah tembus diangka 173 K.
“Alhamdulillah, banyak sopir dan pengguna jalan yang memberikan apresiasi. Mereka merasa terbantu dengan informasi itu, sehingga mereka dapat mengambil keputusan tepat waktu kapan jadwal berangkat ketika hendak ke Makassar atau arah balik dari Makassar untuk menghidari kemacetan di jalur kappang,” terangnya.
“Yang dulunya terjadi kemacetan 8 jam di jalur kappang, bisa kita perpendek antrian kemacetan hingga 1 jam berkat informasi yang kami sampaikan melalui konten VT,” jelasnya.
Bikin Komunitas Sahabat Polantas

Atas apresiasi dari banyak sopir, ia kemudian membuat grup sahabat polantas yang jumlah membernya sudah sekitar 7.000 orang sopir mobil kata Kamaluddin.
“Banyak sopir yang awalnya tidak care sama anggota ini karena ulah oknum sebelumnya. Saya pun mulai ubah pendekatan dengan cara bersahabat dan persuasif. Bahkan melalui grup yang kita buat ini, kami sekarang tak ada jarak. Kami sering ngopi bareng dan memberikan edukasi ke mereka terkait lalu lintas. Bahkan kadang sopir curhat, kalau baru ada kasat lantas yang ia temani ngopi dan bisa sedekat sekarang,” ungkapnya lagi.
Tidak hanya itu, apresiasi juga kerap ia dapat dari pimpinan langsung bahkan pejabat Forkopimda.
“Bahkan di akun tiktok saya, sekarang sudah ada 7 jenderal yang follow akun saya. Bahkan pernah ditelpon salah seorang Jenderal asal Bone yang bertanya kondisi jalan poros Camba yang saat itu karena hendak ke Bone,” curhatnya.
“Saya juga kaget, saat ditelpon. Ternyata selama ini banyak pimpinan dan pejabat Polri maupun Forkopimda yang merasa terbantu dengan informasi lalu lintas tersebut yang sering kami upload di akun VT dan sering nelpon sebelum berangkat ke Makassar untuk mendapat informasi,” jelasnya lagi
Informasi Itu Mahal dan Berharga
Bagi Iptu Kamaluddin informasi itu mahal dan sangat berharga.
Sakit berharganya kata Kamaluddin, informasi itu tidak dapat diukur dengan materi.
Kata dia media sosial itu penting, jika konten yang kita sajikan bermanfaat bagi orang banyak.
“Informasi itu mahal dan berharga dan tidak bisa dinilai dengan materi,” ungkapnya lagi.
Bahkan kata dia, sejak viral di konten VT nya, kini banyak konten kreator mengajaknya untuk kolab dan mengendorse brand tertentu untuk dipromosikan.
“Sejak awal kami memang niatkan, bermedsos untuk mendukung tupoksi kami. Banyak ajakan dari rekan-rekan konten kreator untuk kolab bahkan job endorse brand tertentu, tapi kami sampaikan kami fokus memberikan informasi sekaitan informasi lalu lintas sekaitan tugas kami sebagai pelayan dan pengayom masyarakat,” tukas Kamaluddin.
Bahkan Polisi Perwira kelahiran Bone ini menyampaikan, suatu waktu akan kembali di Bumi Arung Palakka untuk melanjutkan pengabdiannya.
“Suatu waktu, tentu kami juga akan kembali ke kampung halaman untuk mengabdi,” pungkas Mantan Kapolsek Tellu Limpoei ini. (ded/*)