KABARBONE.COM, BONE – Ketua LSM Latenritatta Mukhawas Rasyid mendesak Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan agar melakukan proses hukum pembuktian terbalik terhadap temuan masyarakat Bone berupa 10 ribu paket sembako di Dusun Maccope, Desa Patangkai, Kecamatan Lappariaja, Bone, Kamis (21/11) lalu menjelang hari H Pemungutan suara Pilkada serentak 2024.
Diketahui paket sembako skala besar itu yang dikemas dalam kantong hitam berisikan didalamnya tiap kantong berupa sembako beras, susu, minyak, gula adalah diakuinya milik seorang oknum professor, yang tak lain milik Guru Besar FTI UMI Prof Zakir Sabara.
Kata Mukhawas berdasarkan hasil investigasi dan penelurusan oleh timnya di lokasi penampungan sembako di Desa Patangkai, Lappariaja, paket sembako tersebut direncanakan akan dibagikan kepada masyarakat atas dukungannya kepada salah satu paslon Gubernur Sulsel dan salah satu paslon Bupati Bone.
“Kami menilai bahwa penegak hukum tidak serius menangani masalah ini dikarenakan masih adanya langkah langkah hukum yang harus dilakukannya tapi tidak dilakukannya, sehingga mengundang kecurigaan mendalam terhadap kinerja para penegak hukum di Bone,” kata Muhawas Rasyid dalam rilis ke kabarbone.com, Senin (25/11).
Ia pun secara resmi mendatangi Mapolda Sulsel melaporkan temuannya tersebut agar diproses hukum atas nama demi hukum.
“Hari ini tepat pada tanggal 25 November 2024, LSM Latenritatta Bone menyatakan demi hukum melaporkan secara resmi di Mapolda Sulsel sebagai bentuk kepedulian kami terhadap konstitusi pemilu yang sudah kita sepakati bersama keberadaan hukumnya,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Lembaga Bantuan Hukum Kenustra Bone, Andi Asrul Amri mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan penelusuran terhadap tertangkap basahnya 10.000 paket sembako berisi 2 kotak susu anak-anak, minyak goreng, beras dan gula pasir di lappariaja, kabupaten bone.
Lanjut asrul Tim kami di LBH Kenustra telah turun ke lokasi hari ini 23 November 2024 untuk mencari tau kebenaran 10.000 paket sembako tersebut dengan metode wawancara terhadap saksi-saksi di tkp dan pengumpulan bukti-bukti, karena kami tidak percaya jika paket sembako dengan nilai fantastis tersebut akan disedekahkan oleh seorang dosen tanpa tujuan apapun 5 hari menjelang pemilihan di Kabupaten bone.
“Ternyata hasil investigasi kami sudah ada yang bapak prof zakir sabara salurkan 63 bungkus kepada warga di desa ujung lamuru sebagai bentuk terima kasih kepada warga yang akan mencoblos calon gubernur nomor urut 01 bapak Dany Pomanto dan paslon bupati bone nomor urut 02 Tegak Lurus”.
Akan Tetapi Jubir Paslon Nomor Urut 2 Tegak Lurus Asis Alkatiri membantah jika paket sembako itu untuk pemenangan paslonnya.
“Tidak ada sangkut pautnya tegak lurus dengan ini sembako. Jelas-jelas kami dari tim tegak lurus sudah mengatakan kami tdk ada sangkut pautnya dengan ini paket sembako,” kata Asis kepada kabarbone.com, Ahad (24/11).
“Untuk Andi Asrul Amri tdk usah bawa-bawa nama tegak lurus di persoalan sembako, dan jangan terus menebar fitnah yang keji. Ini sudah mau pencoblosan dan sudah masuk masa tenang,” tambahnya.
Sedangkan, Prof Zakir Sabara yang dikonfirmasi secara berulang-ulang melalui pesan yang dilayangkan kabarbone.com, hingga hari ini Ahad (24/11) belum memberikan klarifikasi dan memilih bungkam.
Sedangkan Ketua Bawaslu Bone Alwi yang dikonfirmasi ulang soal temuan 10 ribu paket sembako di Lappariaja yang mengatakan sebelumnya tidak menemukan bukti mengarah untuk pemenangan paslon tertentu di Pilkada, meminta untuk dilaporkan jika ditemukan bukti baru.
“Yang kami jelaskan kemarin dalam konteks penemuan di rumah tempat penampungan.Kalau ada bukti baru diluar, itu silahkan dilaporkan,” ungkapnya. (ded/*)