KABARBONE.COM, BONE – Ditemukannya 10 ribu paket paket sembako di bone barat, lapri. Milik prof zakir sabara, mengundang sorotan serta kecurigaan masyarakat bone.
Andi Asrul Amri ketua LBH Kenustra Bone turut menyoroti hal tersebut.
“Kami menduga sembako tersebut ada hubungannya dengan pilkada 2024,” tegas Andi Asrul kepada kabarbone.com, Jumat (22/11).
“Pemilihan serentak itukan tanggal 27 november 2024 sisa 5 hari lagi dan tiba-tiba ditemukan paket sembako berisi susu kotak anak-anak, minyak goreng, beras dan gula pasir kami menduga ini pasti ada kaitannya dengan pilkada di bone (money politik),” tambahnya.
Kata Andi Asrul hal ini tidak bisa didiamkan ataupun dibiarkan apa lagi katanya ini adalah milik seorang dosen.
“Jika nilai sembako tersebut 100 ribu per paket dikali 10 ribu paket totalnya fantastis yakni RP 1 milir. Masuk akal tidak seorang dosen mau membagikan sedekah senilai 1 milliar, tepat saat momen kampanye pilkada, lagi kan aneh,” ungkapnya.
“Kami mendesak pihak Bawaslu dan bapak Kapolda Sulsel untuk menelusuri sumber dana yang digunakan untuk membeli sembako tersebut jangan-jangan berasal dari salah satu paslon gubernur sulsel atau paslon bupati bone,” tegasnya.
Sebelumnya, Ketua LSM Latenritatta Mukhawas Rasyid SH MH juga menyoroti 10 ribu paket sembako Zakir Sabara jelang pelaksanaan Pilkada Sulsel dan Pilkada Bone.
Pasalnya, menurut dia indikasi bagi-bagi sembako jelang hari pencoblosan sangat patut dicurigai.
“Paket sembako ini kan dalam jumlah yang demikian banyak. Bayangkan ada puluhan ribu paket. Pastilah biaya untuk itu sangat besar untuk sebuah sedekah Jumat berkah dan dibagikan jelang hari pencoblosan Pilkada,” ujar dia.
Apalagi tambahnya, pemilik sembako itu kan katanya seorang pengajar. Lantas dari mana dia mampu menyediakan dana demikian besar untuk sebuah alasan niat bersedekah.
“Lagian dari info yang saya peroleh, Prof. Zakir baru pertama kali bersedekah di Kecamatan Lappariaja. Jadi sangat mencurigakan memang ada niat tersembunyi di sana,” lanjutnya.
Dia juga mengatakan, sebaiknya kasus ini ditangani langsung oleh Polda Sulsel. (*)