KABARBONE.COM, BONE – Penemuan paket 10.000 sembako milik Prof Dr Zakir Sabara salah satu dosen perguruan tinggi swasta di Makassar menuai kontroversi dan perbincangan hangat masyarakat Kabupaten Bone.
Pasalnya penemuan sembako dalam skala besar itu rencananya akan disalurkan berkedok kegiatan jumat berkah, dimana bertepatan momen Pilkada yang berlangsung 27 November 2024.
Dimana Zakir Sabara dituding berafiliasi dengan paslon tertentu di Pilgub Sulsel dan Pilgub Bone.
Awalnya, paket skala besar sembako itu ditemukan ditampung di salah satu rumah Muh Aldi milik warga Dusun Maccope, Desa Patangkai, Kecamatan Lappariaja itu, Watampone, Kamis (21/11/2024) kemarin.
Meski telah ditelusuri Bawaslu Bone dan menyatakan tidak terkait dengan Pilkada, namun sejumlah pihak meragukan hal tersebut.
Ketua Tim Pemenangan BerAmal Yasir Machmud dengan tegas meminta agar Bawaslu Bone menindak keras hal tersebut.
“Sangat tidak lazim menjelang hari pemilihan ditemukan ribuan paket sembako. Harusnya Bawaslu jangan mau dibodohi dengan alasan apapun,” kata Yasir Machmud kepada kabarbone.com, Jumat (22/11).
Wakil Ketua DPRD Sulsel ini pun, mengatakan agar Bawaslu Bone menyelidiki dan menindak dengan tegas dan tuntas.
“Harus ditindak tegas, selidiki dari mana? apakah pemilik sembako memiliki kapasitas untuk membagikan sembako sebanyak itu? Ataukah ada orang lain dibelakangnya. Apalagi menjelang pemilihan kepala daerah. ini Harus Tuntas,” ungkapnya.
Sebelumnya dua lembaga pegiat Hukum Kabupaten Bone yakni LSM Latenritatta dan LBH Kenustra menyoroti soal 10.000 paket sembako milik Zakir Sabara yang ditemukan di Desa Patangkai Kecamatan Lappariaja.
Ketua Umum LSM Latenriatta, Mukhawas Rasyid, S.H, M.H, menilai temuan paket sembako dalam jumlah yang sangat besar tersebut harus menjadi perhatian khusus pihak penegak hukum pemilu.
Pasalnya, menurut dia indikasi bagi-bagi sembako jelang hari pencoblosan sangat patut dicurigai.
“Paket sembako ini kan dalam jumlah yang demikian banyak. Bayangkan ada puluhan ribu paket. Pastilah biaya untuk itu sangat besar untuk sebuah sedekah Jumat berkah dan dibagikan jelang hari pencoblosan Pilkada,” ujar dia.
Apalagi tambahnya, pemilik sembako itu kan katanya seorang pengajar. Lantas dari mana dia mampu menyediakan dana demikian besar untuk sebuah alasan niat bersedekah.
“Lagian dari info yang saya peroleh, Prof. Zakir baru pertama kali bersedekah di Kecamatan Lappariaja. Jadi sangat mencurigakan memang ada niat tersembunyi di sana,” lanjutnya.
Ia pun meminta Bawaslu Sulsel dan Kapolda Sulsel turun tangan.
Hal serupa disampaikan Ketua LBH Kenustra Andi Asrul Amri SH, MH.
Kata Andi Asrul hal ini tidak bisa didiamkan ataupun dibiarkan apa lagi katanya ini adalah milik seorang dosen.
“Jika nilai sembako tersebut 100 ribu per paket dikali 10 ribu paket totalnya fantastis yakni RP 1 milir. Masuk akal tidak seorang dosen mau membagikan sedekah senilai 1 milliar, tepat saat momen kampanye pilkada, lagi kan aneh,” ungkapnya.
“Kami mendesak pihak Bawaslu dan bapak Kapolda Sulsel untuk menelusuri sumber dana yang digunakan untuk membeli sembako tersebut jangan-jangan berasal dari salah satu paslon gubernur sulsel atau paslon bupati bone,” tegasnya.
Diketahui Zakir Sabara merupakan salah satu akademisi di UMI kelahiran Desa Ujung Lamuru, Kecamatan Lappariaja.
Ia juga merupakan salah satu panelis di Debat Publik Pertama Pilkada Bone 2024.
Zakir Sabara, diketahui orang dekat Mantan Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian Djayadi.
Dibeberapa kesempatan Zakir Sabara terlihat mendampingi Andi Rian saat kunjungan di Bone saat masih menjabat Kapolda Sulsel sebelum pindah di Mapolda Sumatera Utara . (ded/*)