DAERAH

PT Pupuk Indonesia Bantah Pengecer Bone Tak Dapat Jatah Efek Beda Pilihan Politik

259
×

PT Pupuk Indonesia Bantah Pengecer Bone Tak Dapat Jatah Efek Beda Pilihan Politik

Sebarkan artikel ini

KABARBONE.COM, BONE – PT Pupuk Indonesia (Persero) membantah dugaan pengecer berinisial MS di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), tidak diberi jatah pupuk subsidi oleh distributor inisial HJL karena beda pilihan politik di Pilkada 2024.

Pihaknya menegaskan tidak ada pengecer yang tidak diberikan jatah selama memenuhi prosedur.
“Itu yang disebut distributor adalah HJL ternyata bukan distributor, dia hanyalah kios. Sedangkan yang disebut pengecer adalah N alias MS bukan juga pengecer, melainkan perwakilan kelompok tani,” ujar Senior Manager Sulawesi, Maluku, Papua (Sulamapa) Pupuk Indonesia, Sukodim dalam rilisnya ke kabarbone.com, Jumat (8/11/2024).

mitra sponsor

Sukodim mengatakan, hal itu terungkap setelah PT Pupuk Indonesia melakukan penelusuran. Dia menegaskan N alias MS menyebut tidak diberikan jatah pupuk lantaran administrasinya tidak lengkap.

“Setelah kami cek di lapangan, itu tidak benar ada inisial N menebus pupuk ke HJL. Setelah didetilkan ternyata si N belum bisa melengkapi administrasi penebusan sebagai perwakilan kelompok tani,” tuturnya.

“Karena kalau penebusan pupuk subsidi mewakili kelompok, dia harus melampirkan fotokopi KTP petani di anggotanya yang diwakili penebusannya. Kemudian petani yang diwakili harus memberikan kuasa dengan ditandatangani,” sambungnya.

Dengan begitu, dia kembali menegaskan jika persoalan ini bukan karena politik. Sukodim menuturkan, pengecer tidak diberi jatah pupuk subsidi karena masih harus melengkapi dokumen administrasi yang dipersyaratkan.

“Itu pas penebusan sebelumnya N ini belum bisa melengkapi dokumen, sehingga kios milik HJL tidak melayani penebusan selanjutnya. Tapi informasinya dipelintir sampai ke beda pilihan. Kita tidak pernah ngarahkan kalau beda pilihan jangan dilayani,” sambung Sukodim.

Dia menerangkan, untuk ketersediaan stok lini produsen di Kabupaten Bone per tanggal 7 November 2024 sejumlah 15.647 ton atau 290% dari stok minimum yang diisyaratkan. Stok tersebut terdiri dari pupuk Urea, NPK Phonska, NPK Kakao, dan pupuk organik.

Baca Juga  Jamaah Masjid Makmur Jeppee Potong 7 Ekor Sapi Hewan Kurban

“Stok di tingkat kios sebesar 6.569 ton, stok di distributor sejumlah 1.406 ton. Sehingga total stok di Kabupaten Bone dari lini 3 sampai lini 4 adalah sebesar 23.622 ton,” terangnya.

Sukodim menegaskan, HJL bukanlah distributor. Dia menegaskan hanya ada 7 distributor di Bone.

“Tidak ada distributor bernama HJL di Kabupaten Bone. HJL itu kios di Kecamatan Ajangale. Kalau di Bone Ada 7 distributor kami yang melayani 27 kecamatan,” ucap Sukodim.

Sebelumnya diberitakan, MS alias N mengaku tidak diberi jatah pupuk subsidi oleh distributor gegara beda pilihan di Pilkada Bone 2024. Uang yang sudah disetor oleh penyalur ke distributor untuk jatah pupuk pun akan dikembalikan.

“Sudah hampir satu bulan disetop jatah pupukku karena beda pilihan. Tidak memang mau dikasih pupuk karena ada videoku na lihat nonton bareng debat menggunakan paslon lain,” ujar warga Kecamatan Ajangale berinisial MS, Kamis (7/11).

MS mengaku telah menyetorkan uang kepada distributor di Kecamatan Ajangale sebanyak Rp 20 juta pada Oktober 2024. Namun dia menyebut distributor berinisial HJL justru menolak dan akan mengembalikan uangnya.

“Rp 20 juta uang saya setor atau sebanyak 1 mobil truk pupuk itu sama HJL. Kemarin dia (distributor) menelepon, dia bilang tidak mau kasih ki pupuk, karena dilihat di salah satu paslon, dan mau na kasih kembali itu uang,” katanya. (rls/*)