KABARBONE.COM, BONE – Nasib seorang adalah misteri, dan sudah menjadi Rahasia Ilahi. Untuk merubah nasib, manusia wajib ikhtiar, butuh kerja keras, keuletan dan konsistensi dibarengi dengan doa.
Hal dipertegas Allah SWT dalam firmannya yang artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” ( Surah Ar Rad : 11).
Seperti halnya H Muhammad Politisi NasDem yang sudah melenggang dua periode sebagai anggota DPRD Sulsel.
Ia adalah salah satu dari 7 Anggota DPRD Sulsel Periode 2024-2029 dari Dapil 7 Bone yang dilantik Selasa (24/9) belum lama ini.
Diperiode keduanya, ia mampu kembali mendapat kepercayaan masyarakat Bone setelah mengunci 29.186 suara
Siapa sangka, eks kuli Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, kelahiran Awang Nipa, Desa Mallari, Kecamatan Awangpone ini bisa menjadi politisi sukses.
Dilansir dari akun tiktok pribadinya @hmdcommunty, Ketua DPD NasDem ini tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua tim dan keluarga yang telah berjuang bersama pada Pileg lalu.
“Jika teringat perjuangan bersama tim dan konstituen pada pileg lalu, tak henti-hentinya kami bersyukur dan berterima kasih. Tanpa sappo-sappoku, saya mungkin tidak ada di sini berjuang untuk rakyat,” tulisnya.
“Perjuangan belum berakhir sampai di sini, sappo-sappoku mari kita terus bersinergi, bergandengan tangan demi kampung kita tercinta, Kabupaten Bone,” tambahnya.
Pertemuan dengan RMS, Hingga Terjun di Panggung Politik
Mungkin belum banyak tahu, bahwa H Muhammad adalah sahabat karib dan saudara seperjuangan dengan Rusdi Masse Mappasessu, Anggota DPR RI yang juga Ketua DPW NasDem Sulsel.
Dari kisahnya, H Muhammad dan Rusdi Masse adalah perantau bugis yang mengadu nasib di kerasnya ibu kota Jakarta.
H Muhammad dari Bone dan Rusdi Masse dari Sidrap.
Ia dipertemukan di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, salah satu pusat bisnis di Ibu Kota Jakarta.
Dari penuturan keduanya, mereka dipertemukan pada kurung waktu tahun 1996 lalu untuk mengadu nasib.
Ia bak saudara, atas dasar senasib dan satu rumpun yakni Bugis.
“Tessirui no, sigenteng menre” filosofi bugis yang artinya kurang lebih “Tidak saling menjatuhkan, tetapi saling mendukung untuk kebaikan”.
Itulah prinsip yang keduanya pegang saat awal mengadu nasib di rantauan hingga sukses jadi pengusaha dan politisi seperti sekarang.
“Kala itu awalnya saya sopir, Muhammad yang angkat-angkat barang di pelabuhan. Betapa kerasnya perjuangan kita dahulu. Bahkan kerap kita baku sikat dengan preman pelabuhan dulu,” tutur RMS saat bertandang di Bone, yang saat itu didampingi H Muhammad.
Singkat cerita, dewi fortuna berpihak kepada keduanya, RMS dan H Muhammad kemudian melejit sebagai seorang pengusaha ekspedisi untuk pengangkutan alat transportasi hingga ke Indonesia Timur.
Yang kemudian mengantarkan kembali pulang kampung menjadi politisi untuk mengabdi untuk daerahnya masing-masing.
RMS pasca menjabat dua periode Bupati Sidrap, dan dipercayakan menjadi Ketua DPW NasDem Sulsel, ia pun mengajak H Muhammad bergabung di Partai NasDem.
“Yang mengajak saya terjun di politik adalah pak RMS. Jadi kalau saudara memanggil, pasti saya selalu siap. Karena saya sudah tahu pribadi beliau sejak dulu,” tutur H Muhammad .
Suami dari Meggy Wulandari ini diketahui terjun di dunia politik pada saat Pileg 2019 lalu. Ia pun belum dikenal seperti sekarang.
Namanya mulai, melejit setelah terpilih jadi Anggota DPRD Sulsel periode 2019-2024 dan dipercayakan oleh RMS sebagai Ketua DPD NasDem Kabupaten Bone. (ded/*)