KABARBONE.COM, BONE – Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi dituding melakukan manuver dan cawe-cawe di Pilkada Bone 2024.
Bahkan Kapolda Sulsel dituding tidak netral dan diduga berafiliasi dengan salah satu bakal paslon di Pilkada Bone.
Tudingan itu disampaikan oleh Ketua Umum LSM Latenritatta Muhawas Rasyid SH, MH.
Pegiat Hukum ini menilai, indikasi cawe-cawe Kapolda Sulsel jelang pelaksanaan Pilkada Bone 27 November mendatang nampak adanya.
Bahkan Muhawas mengatakan banyak kepala desa mengaku diintimidasi untuk mendukung paslon tertentu.
Bahkan ia menuding, Kapolda Sulsel memerintahkan langsung kepada jajarannya untuk memenangkan paslon tertentu di Pilkada Bone.
“Kami menduga jelang Pilkada Bone ada intimidasi kepada kepala desa untuk mendukung paslon tertentu. Ini atas pengakuan beberapa kepala desa kepada kami,” Jelas Muhawas Rasyid kepada kabarbone.com, Sabtu (21/9/2024).
Kata dia jelang Pilkada Bone, bukan hanya kepala desa, bahkan tiba-tiba ada beberapa camat dipanggil dan diperiksa.
“Pelaksana kegiatan pesta rakyat dilarang undang bakal calon tertentu, padahal rakyat yang mengundang apa salahnya jika rakyat mengundang, diundang siapa saja yang dia inginkan seperti camat, diundang, polisi, diundang TNI yang namanya pemilik kegiatan bebas mengundang siapa saja yg dinginkan apa bedanya pesta pengantin,” ungkapnya lagi.
Muhawas menegaskan agar jajaran Polri tetap menjaga netralitas menjelang pelaksanaan Pilkada khususnya Pilkada Bone.
Kata dia netralitas anggota Polri dipertegas dalam aturan turunan UU Nomor 2 Tahun 2002 khususnya PP Nomor 2 Tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
“Dalam Pasal 5 huruf b PP Nomor 2 Tahun 2003, menyebutkan anggota Kepolisian dilarang melakukan kegiatan politik praktis. Dalam Pasal 6 aturan yang sama, diatur pula beberapa larangan bagi anggota Kepolisian selama melaksanakan tugas, salah satunya menyalahgunakan wewenang”
Muhawas pun meminta Kapolri untuk memberikan instruksi aga semua jajaran Kapolda Sulsel agar menindak semua anggota yang terlibat politik praktis, tidak hanya untuk oknum polisi tertentu.
“Kami harus sampaikan agar Kapolda Sulsel harus fair dan tidak main mata, khususnya di Pilkada Bone,” kuncinya.
Terpisah, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Didik Supranoto yang coba dikonfirmasi melalui sambungan telepon dan pesan whatsapp oleh redaksi kabarbone.com, Sabtu (21/9) malam belum memberikan tanggapan. (ded/*)