KABARBONE.COM, BONE – Genderang perang perebutan tahta di Bumi Arung Palakka, Bone Sulawesi Selatan resmi dimulai.
Tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati Bone resmi mendaftar di KPU Bone sebagai kontestan Pilkada Bone 2024.
Ketiga paslon ini yang pertama yakni Andi Asman Sulaiman – Andi Akmal Pasluddin (Beramal).
Pasangan birokrat-politisi ini adalah paslon pertama yang mendaftar di KPU Bone Rabu (28/8) pagi.
Beramal membawa koalisi gemuk mendaftar di KPU Bone yakni 9 partai politik yaitu Demokrat, NasDem, PKS, Gerindra, PAN, Perindo, PSI, Gelora dan PBB dengan total kekuatan 24 kursi.
Puluhan ribu massa dikerahkan saat pendaftaran yang diawali dengan deklarasi di Jalan Sambaloge, kediaman Calon Bupati Bone Andi Asman.
Paslon Beramal menggunakan mobil tronton bersama ketua partai pendukung bergerak ke Jalan Ahmad Yani Hotel Novena tempat pendaftaran dengan iring-iringan konfoi pendukung
Kedua Paslon Andi Rio Idris Padjalangi -Amir Machmud ia mendaftar di hari Kamis (29/8) pagi.
Ia nampak memperlihatkan kesederhanaan saat mendaftar di KPU dengan naik bendi (kendaraan tradisional yang ditarik kuda) dan diiringi ratusan pendukung dengan naik becak.
Paslon SipakarioMi diusung oleh 4 koalisi parpol yakni Golkar, PDIP, Hanura, dan Partai Ummat dengan total 9 kursi.
Sejumlah tokoh partai ikut membersamai diantaranya Mantan Bupati Bone dua periode Andi Fahsar M Padjalangi yang juga Ketua DPD Golkar yang tak lain adalah paman langsung Andi Rio.
Ketiga Paslon Andi Islamuddin-Andi Irwandi Natsir yang juga mendaftar di KPU Bone dihari terakhir Kamis (29/8) sore.
Paslon dengan tagline Jadi, All In Tegak Lurus Bone Maju ini juga mengerahkan massa sebelum bergerak ke KPU.
Ribuan massa berkumpul di Alun-Alun Kota Bone, Jalan Agussalim dengan partai pendukung yakni PPP dan PKB dengan total 12 kursi.
Paslon Jadi ini kemudian bergerak ke KPU Bone menggunakan Mobil Toyota Land Cruiser dengan atap terbuka senilai miliaran rupiah, dengan iringan konfoi pendukung yang banyak diperbincangkan di media sosial.
Pengamat Politik dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone Aksi Hamzah, menilai dari cara dan strategi ketiga paslon ini saat deklarasi mendaftar ke KPU Bone masing-masing punya pesan yang ingin disampaikan ke publik dan lawan politik
Kata Aksi, Pasangan Beramal misalnya dengan mengerahkan puluhan ribu massa saat deklarasi dengan semua partai pendukung adalah suatu pertunjukan show power kepada lawan politik.
“Ini pesan bahwa paslon Beramal ini punya power. Dengan koalisi gemuk yang mengusung, mereka ingin mengirim pesan kepada kandidat lainnya bahwa kami punya kekuatan besar. Mobil tronton yang digunakan saat mendaftar paslon Beramal, ini adalah simbol bahwa mereka ini solid berjuang bersama dengan partai pengusung,” kata Mantan Ketua KPU Bone dua periode ini.
Aksi yang juga Wakil Rektor IAIN Bone ini menilai Paslon SipakarioMi datang ke KPU Bone dengan kesederhanaan dengan naik bendi dan diiringi pendukung dengan becak juga ada pesan yang ingin disampaikan.
Simbol bendi dan becak kata Aksi ada pesan moral, etika, dan budaya yang ingin disampaikan Paslon Andi Rio-Amir Machmud ke publik dan rival politik.
“Ini ada pesan budaya dan nilai etika moral yang ingin disampaikan. Bahwa Bone ini punya budaya dan nilai ketika ingin menjadi pemimpin di Bone. Yang menurut saya ini ingin disampaikan ke publik bahwa Bone ini punya kultur yang tak boleh dihilangkan,” ungkapnya.
Sedangkan Paslon All In-Tegak Lurus yakni Andi Islamuddin-Andi Irwandi Natsir sama dengan Paslon Beramal bahwa ada pesan ingin memperlihatkan show power.
Ia mengamati bahwa Paslon Andi Islamuddin-Andi Irwandi ini ingin mengirim pesan kepada lawan politiknya, bahwa kami juga punya massa dan kekuatan.
“Terlepas dari kendaraan yang dipakai mendaftar, paslon ini juga mengirim pesan ke lawan politiknya, bahwa kami juga punya power dan kami juga punya kekuatan di belakang, bukan kamu saja. Begitu kira-kira,” jelas Aksi
Tapi ia menggaris bawahi bahwa ketiga paslon masing-masing punya kekuatan dan logistik politik mumpuni untuk memenangkan hati masyarakat.
Termasuk kata Aksi tokoh-tokoh yang ikut serta menjadi bagian pemenangan ketiga paslon, bukan menjadi penentu kemenangan.
“Semua paslon masing-masing punya basis pemilih militan dan ketiganya ini masih beririsan satu dengan lainnya. Koalisi dan logistik besar bukan jaminan untuk menang dalam peperangan, dari pengalaman kami di beberapa pilkada terakhir. Termasuk tokoh yang mendukung, ini bukan penentu, karena ada tokoh yang besar namanya, tapi sudah ditinggalkan militannya,” jelasnya.
Kata Aksi strategi dan kerja-kerja tim ke depan menjadi kunci siapa yang bisa merebutkan hati pemilih utamanya pemilih Gen Z dan Pemilih Gen Alfa yang totalnya setengah dari pemilih di Kabupaten Bone.
“Hasil riset politik uang atau money politik tidak sampai 30 persen pengaruhnya. Jadi paslon harus punya strategi utamanya bagi pemilih Gen Z dan Gen Alfa yang perlakuannya pasti berbeda dan tidak gampang dipolitisasi dengan politik uang. Jadi paslon ini harus jelas siapa basis pemilihnya dan apa tawaran visi misinya ke basis pemilihnya,” tukasnya. (ded/*)