KABARBONE.COM, JAKARTA – Pasca viral di media sosial dan tayang di sejumlah media nasional menyeberang sungai dengan sampan ke sekolah, dua Siswa SD asal Bone yakni Muhammad Amar dan Muhammad Rifki mendapat undangan khusus mengisi acara TV Nasional di Trans 7.
Kedua siswa ini adalah warga Borong Kalukue, Dusun Lagoppo Dua, Desa Massangkae, Kecamatan Kajuara, Bone yang berskolah di SDN 139 Larea-Rea Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
Diketahui, Amar dan Rifki yang kini duduk di bangku kelas 2 SD, sudah dua tahun terakhir mendayu perahu sampan membelah Sungai Tangka yang memisahkan Kabupaten Bone dan Sinjai, bertarung nyawa untuk menempuh pendidikan.
Keduanya terbang ke Jakarta didampingi orang tuanya disambut oleh Anggota DPR RI Dapil Sulsel 2, Andi Yuliani Paris, Kamis (8/8/2024).
Kata Andi Yuliani Paris (AYP), Amar dan Rifki akan mengisi acara besok Jumat (9/7) di Trans 7.
AYP menyebut sangat kenal dengan orang tua Amar dan Rifki, karena merupakan penerima bantuan mesin katinting program aspirasinya.
“Alhamdulillah, Ambo Tang sebagai orang tua Muhammad Rifki Alfarisi ( siswa kelas 2 SD) telah mendapat bantuan mesin katinting aspirasi Andi Yuliani Paris dan orang tua Muhammad Ammar Ramadhan telah wafat. Insya Allah anak yatim ini akan saya beri perhatian begitu juga Rifky yang keduanya bercita cita jadi TNI,” kata AYP kepada kabarbone.com, Kamis (8/8/2024).
Politisi PAN yang juga Anggota DPR RI Komisi IX ini juga menegaskan akan terus memperjuangkan sejumlah aspirasi masyarakat di dapilnya utamanya di dunia pendidikan.
“Banyak bantuan beasiswa Program Indonesia Pintar SD, SMp, SMA/ SMK melalui aspirasi AYP. Selain itu sejak 2 tahun lalu dan sampai saat ini kami akan memasang 3000 kilometer gratis dirumah rumah yang belum punya listrik sehingga anak anak bisa belajar dimalam hari dan dapat akses internet,” ungkapnya.
Ia pun menyebut perlu ada singkronisasi kebijakan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten agar sarana dan sarana pendidikan utamanya di daerah teriosolir mendapat akses pendidikan yang sama.
“Saya kira pemerintah daerah juga harus hadir, bagaimana menyiapkan sarana dan prasarana pendidikan di daerah terpencil, agar akses pendidikan bisa merata dan bisa dijangkau dengan mudah oleh masyarakat kita,” kuncinya (ded/*)