KABARBONE.COM, BONE – Kampanye hitam (Black Campaign) untuk mendiskreditkan bakal kandidat tertentu menjelang Pilkada Bone mulai diantisipasi oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bone.
Tidak hanya kampanye hitam, kampanye negatif (Negatif Campaign) dan berita hoax di platform media sosial juga bakal menjadi atensi khusus Bawaslu Bone.
Kampanye hitam yaitu suatu tuduhan atau persepsi yang tidak berdasarkan fakta atau fitnah menyangkut kekurangan suatu calon kepala daerah atau partai untuk menarik suara untuk memenangkan pemilu.
Sedangkan kampanye negatif adalah kampanye tuduhan persepsi yang berdasarkan fakta yang disampaikan secara jujur dan relevan yang menyangkut kekurangan suatu calon kepala daerah atau partai.
Ketua Bawaslu Bone Alwi mengatakan meski tahapan kampanye belum dimulai, tapi jajaran Bawaslu Bone mulai mengantisipasi potensi kampanye hitam atau kampanye negatif dengan menggandeng Kominfo dan Cyber Crime Polri.
“Hal ini perlu diantisipasi sedini mungkin karena pola kampanye hitam atau kampanye negatif ataupun berita hoax marak terjadi ketika menjelang Pilkada untuk menyerang pribadi kandidat tertentu,” ungkap Alwi saat di temui di Kantor Bawaslu Bone, Senin (22/7/2024).
Kata Alwi hal itu bisa berdampak buruk dan bisa membuat masyarakat terpolarisasi dan terbelah bahkan bisa menimbulkan konflik di tengah masyarakat.
Ia pun mengingatkan agar masyarakat bisa bijak membagikan informasi di media sosial karena selain ada pasal pidana yang mengancam pelaku termasuk pasal di Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
“Kita punya divisi khusus pengawasan yang akan menindaklanjuti ke depan. Olehnya kita kita akan bekerjasama dengan Kominfo dan Cyber Crime Polri supaya ruang-ruang digital kita bisa sehat menjelang pelaksanaan Pilkada,” katanya.
Andi Akmal Jadi Percobaan Sasaran Kampanye Hitam
Salah Satu Bakal Calon Bupati Bone Andi Akmal Pasluddin (AAP) menjadi sasaran percobaan kampanye hitam.
Disejumlah media, diberitakan beredar vidio mirip dirinya ketangkap basah oleh isterinya sedang bersama dengan perempuan lain di salah satu mall di Jakarta.
Dijelaskan pula dalam berita itu bahwa ia ketahuan istrinya melakukan dugaan perselingkuhan.
Faktanya, Andi Akmal yang dikonfirmasi kabarbone.com mengklarifikasi bahwa semua yang dimuat di berita itu adalah fitnah dan kejadian itu sudah 4 tahun lalu.
“Yang jelas itu kejadian 4 Tahun lalu. Fitnah dan framing jahat karena saya sama Ibu (Istri,red) ke Plaza Senayan dan ketemu itu teman ada insiden karena kesalahpahaman dan sudah selesai,” kata Andi Akmal, Senin (22/2/2024).
“Saya santai aja menanggapi soalnya itu persoalan kesalahpahaman 4 tahun lalu dan sudah clear, wajarlah menjelang pilkada ada yang mencari-cari kesalahan,” lanjutnya.
Andi Akmal pun menyayangkan jika ada oknum tertentu yang sengaja menyerang pribadinya karena kepentingan politik Pilkada termasuk semua cara dilakukan termasuk memfitnah dan framing buruk. (*)