KABARBONE.COM, WATAMPONE – Siapa bilang anak muda Bone tidak punya kreatifitas dan prestasi di tingkat nasional. Kali ini anak Muda Bone yang di pelopori oleh Ichsan Khatib selaku Founder dan Creative Director mempelopori sebuah karya yang dinamakan “Wanua Museum” sebagai pelopor museum virtual reality interaktif yang diklaim pertama di Indonesia.
Ichsan bersama rekan-rekannya yang tergabung dalam Rumah Kreasi Budaya Bangsa (RKBB) Saoraja Bone menciptakan karya ini sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap budaya di Bone.
Wanua Museum merupakan bantuan dana hibah Indonesiana kategori karya kreatif inovatif dari Direktorat Jendral Kebudayaan Kemendikbud Ristek Republik Indonesia.
Museum virtual reality interaktif sandang, pangan, dan papan suku Bugis dilaunching oleh Perwakilan Dirjen Kementerian kebudayaan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX Drs. Laode Muhammad Aksa, M. Hum, di Ballroom Sentosa, Novena Hotel Sabtu (29/7/2023).
“Ide ini sudah dipikirkan sejak tahun 2017 dengan tujuan mengembalikan kejayaan Bone sebagai pusat literasi Suku Bugis berbasis digital. Namun baru dapat terwujud di tahun 2023 berkat adanya pendanaan dari Program Dana Indonesiana dari Dirjen Kebudayaan dan LPDP ini” Kata Ichsan yang juga dosen Seni Unnes Semarang.
Kata dia, dengan memakai teknologi virtual reality metamesta, Ichsan berharap bisa mendorong minat semangat para generasi millenial, zillenial, dan alpha untuk belajar sambil bermain melalui penciptaan dunia baru semacam ini.
Dalam kesempatan tersebut ichsan merasa kecewa dengan ketidakhadiran perwakilan dari Pemerintah Daerah Bone pada acara launching tersebut. Menurutnya, inilah karya nyata dari anak bone yang berhasil membuat musium virtual pertama di indonesia.
“Saya sangat kecewa dengan ketidakhadiran perwakilan Pemda Bone. Apalagi, karya ini pertama di indonesia murni karya anak Bone yang perlu perhatian khusus” imbuhnya.
“Kedepannya, Wanua Museum akan terus dikembangkan. kita berharap, para pemangku kepentingan dan dinas terkait bisa berkolaborasi dan membantu upaya ini,” Lanjutnya
Sementara itu, Mewakili Dirjen Kementerian kebudayaan yakni, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX Drs. Laode Muhammad Aksa, M. Hum mengatakan, ini merupakan karya inovasi pemuda pemudi Bone yang sangat luar biasa yang di inisiasi oleh RKBB.
“Pemerintah pusat selalu memfasilitasi kaum milenial bagaimana melahirkan inovasi dan kreatifitas yang muaranya bisa memajukan kebudayaan khususnya di daerah masing-masing. Ini persaingannya ketat. Kita harus bangga, ada anak muda Bone yang punya ide dan kreatifitas seperti ini,,” ungkapnya.
Ia mengatakan Ide wanua museum merupakan ide cerdas. karena secara virtual bisa dijangkau masyarakat Bugis Bone yang berada di manapun masuk kedalam menikmati kembali bagaimana sandang pangan dan papan masyarakat suku Bugis tempo dulu melalui viar ini.
“Wanua museum ini menjadi bagian kehidupan kita melalui virtual sehingga kita bisa mendapatkan informasi bagaimana kehidupan masyarakat suku bugis Bone masa lampau. terima kasih dan kerjasamanya sehingga Wanua museum bisa di nikmati oleh masyarakat secara virtual,” kuncinya.