Oleh : As’ad Bukhari, S.Sos., MA.
(Dosen LB IAIN Bone)
Kehidupan manusia selalu mengalami dinamika, problematisasi, stagnasi, konflik, mediasi, agensi, hegemoni, resistensi yang semuanya adalah bagian dari kompleksitas kehidupan. Tentu semua berkaitan dengan manusia, kemanusiaan dan humanitarian yang mengimbangi nilai kehidupan.
Kompleksitas kehidupan pun terjadi atas manusia itu sendiri dari sikap, etika, perilaku, psikis, keputusan, pilihan rasional dan lain sebagainya. Semuanya memiliki pengaruh dan urgensi bahkan dampak yang sangat siginifikan dan besar.
Sangat banyak terjadi konflik perpecahan, permusuhan, pertempuran, peperangan, dan perselisihan serta sebagainya. Hal itu dikarenakan nilai humanitas sangat minim, rendah, low, relatif kecil serta tak memiliki Kesadaran.
Hal tersebut karena adanya nilai identitas yang sangat kuat sebagai bentuk simbol eksistensi dan akuisisi sebagai pengakuan atas suatu kelompok, barisan, dan kaum. Identitas yang disadari secara sempit dan ekstrim membuat pengaruh hegemoni menjadi lebih besar untuk mendominasi.
Humanitas sebagai misi Perdamaian adalah sebuah usaha dan upaya sebagai konsep kemanusiaan yg saling peduli antar sesama dengan menyadari nilai kesejahteraan, ketentraman, kedamaian, ketenangan dan sebagainya.
Sebagai sesama manusia meski berada sebuah sistem yg sangat kuat dunia kompetisi, komersialisasi, dan apapun itu maka tetaplah memiliki nilai kemanusiaan yg penuh empati, simpati dan apresiasi.
Saat ini dunia tidak kekurangan dan kehilangan nilai keuntungan materi melainkan kehilangan dan kekurangan nilai humanitarian sebagai misi Perdamaian dan misi menjaga, melindungi serta merawat bumi.
Dalam hal ini pula harus menyadari beberapa identitas yang meski diketahui. Identitas Individu, identitas sosial dan identitas humanitas. Identitas individu tentu mengenal karakater, kepribadian dan segala keinginan dan kebutuhan secara individu.
Identitas individu termasuk bagian dari prinsip dan pondasi dasar kehidupan secara individualistik. Sedangkan identitas sosial adalah manusia yang sadar atas nilai kebersamaan secara kolektif baik itu kelompok sosial, organisasi, komunitas dan lain sebagainya yang sadar akan identitasnya sebagai bentuk loyalitas dan tanggung jawab sosialnya.
Identitas sosial adalah bagian sistematisasi dalam mencapai tujuan kehidupan yang lebih besar. Kemudian identitas humanitas adalah kesadaran manusia atas nilai-nilai perikemanusiaan, perdamaian antar manusia, perlindungan atas hak azasi manusia, dan bencana maupun penyiksaan atau pembunuhan manusia.
Identitas individu sangat individualistik, spesifik dan spesialisasi atas dirinya sendiri. Identitas sosial sangat khusus, expert dan profesional maupun proporsional. Identitas humanitas bersifat sangat luas, umum dan global.
Bila mengetahui serta mampu memposisikannya dengan baik, maka upaya humanitarian sebagai bentuk misi perdamaian manusia demi terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang harmonis dan dinamis dengan damai.
Sehingga ke depan manusia global, manusia dunia, manusia kosmos, manusia universal, manusia digital, manusia milineal lebih memahami secara intelek dan keilmuwan terhadap implementasi nilai humanitas sebagai misi perdamaian. (***)