KABARBONE.COM, WATAMPONE – Kasus jembrana menyerang ternak sapi di sejumlah wilayah kecamatan di Bone. Kasus ini awal kali di temukan di Kecamatan Cenrana yang menyebabkan ternak sapi warga mati mendadak.
Jika tidak ditangani dengan cepat, hal ini bisa merugikan peternak, dimana permintaan sapi untuk kurban kian meningkat menjelang Hari Raya Idul Adha tahun ini.
Penyakit Jembrana adalah penyakit hewan menular pada sapi yang disebabkan oleh virus Jembrana.
Penyakit ini bersifat akut dan menimbulkan tanda klinis yang jelas pada sapi bali (Bos javanicus domesticus).
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bone Andi Musafir yang ditemui kabarbone.com, mengatakan saat ini telah membentuk tim khusus (Timsus) dengan melibatkan tenaga penyuluh peternakan dan dokter hewan untuk menyisir desa-desa yang ditemukan ada kasus jembrana untuk dilakukan vaksinasi.
Ia menjelaskan, kasus ini ditemukan pertama kali di Kecamatan Cenrana. Diduga virus jembrana ini menyebar di Bone awal kali, ketika peternak membeli sapi bali dari Kabupaten Wajo yang sudah terkena jembrana hingga akhirnya menyebar.
Ia melanjutkan saat ini kasus jembrana banyak ditemukan di Kecamatan Mare. Olehnya dia mengharapkan agar masyarakat pro aktif untuk melaporkan ketika ternak sapi mereka ada tanda-tanda terkena penyakit jembrana dengan menghubungi penyuluh setempat.
“Kami telah membentuk tim khusus untuk melakukan pencegahan agar kasus jembrana ini tidak meluas. Setiap ada laporan masyarakat terkait kasus jembrana, petugas langsung kita terjunkan,” kata Plt Camat Dua Boccoe ditemui disela-sela kegiatan Rapat Dengar Pendapat di Gedung Rapat Paripurna DPRD Bone, Kamis (15/6/2023).
Ia menjelaskan kasus jembrana hanya ditemukan di jenis sapi bali, tapi sapi seperti limosin, brahma, dan simental belum ada kasus yang ditemukan atau dilaporkan masyarakat.
Ia pun memastikan, sapi kurban untuk persiapan Idul Adha tahun akan di cek kesehatannya terlebih dahulu agar daging yang dikonsumsi tetap higinis.
“Kami pastikan sapi kurban untuk persiapan Idul Adha tidak terserang penyakit, agar masyarakat dapat mengkonusumsi daging yang higienis,” pungkasnya.
Salah satu peternak dari Kecamatan Amali Anris mengatakan bahwa Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bone telah memberikan imbauan dengan melibatkan perwakilan desa.
Ia pun mengatakan rutin melaporkan setiap minggu melalui aplikasi ISIKNAS (Sistem Informasi Kesehatan Hewan) terkait kondisi ternak di wilayahnya.
“Ini cukup memudahkan kami ketika ada kasus jembrana di wilayah kami, kami langsung laporkan secara online. Kasus Jembrana di wilayah kami baru satu dan sejauh ini belum ada tambahan,” terangnya. (dy)