KABARBONE.COM, WATAMPONE – Penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah antara Muhammadiyah dengan Nahdatul Ulama (NU) tahun ini kembali berpotensi berbeda.
Hal ini karena perbedaan metode dan kriteria yang digunakan untuk melihat hilal dan penghitungan waktu.
Pengurus Pusat Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Jumat, 21 April 2023 dengan metode hisab.
Sementara, pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU) belum menentukan lantaran mesti menunggu rukyatul hilal.
Diketahui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat untuk menentukan kapan lebaran Idul Fitri 2023 atau 1 Syawal 1444 H pada Kamis, 20 April 2023 besok.
Sidang tertutup di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama, Jakarta, ini akan dihadiri Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama
Pemerintah Kabupaten Bone sendiri masih menuggu ketetapan dari pemerintah pusat.
“Penentuan 1 Syawal Hari Raya Idul Fitri tentu selaku pemerintah daerah menunggu keputusan sidang Isbat yang akan digelar Kemenag. Baru kita akan mengumumkan ke masyarakat,” Ungkap Sekretaris Daerah Kabupaten Bone H Andi Islamuddin saat ditemui di Rumah Jabatan Sekda, Jalan Jenderal Sudirman, Watampone, Rabu (19/4/2023).
Dia menyebut meski Hari Raya Idul Fitri 1444 H telah ditetapkan Muhammadiyah Jumat 21 April 2023, namun Pemda Bone akan menunggu hasil sidang Isbat.
“Tentu kita menghargai setiap keputusan dari kelompok agama dan selaku pemerintah daerah menghormati keputusan Muhammadiyah untuk berlebaran di hari Jumat. Tapi kami pemerintah, tentu menunggu keputusan dari pemerintah pusat,” jelasnya.
Kata Islamuddin Pemda Bone sendiri akan melaksanakan salat Idul Fitri di Lapangan Merdeka Watampone tahun ini.
“Salat Idul Fitri akan kita pusatkan di Lapangan Merdeka Watampone bersama masyarakat Bone, dan kita sudah hampir rampung persiapannya oleh pantia,” jelasnya.
Senada dengan Sekda Bone, Ketua Tanfiziyah PC NU Kabupaten Bone Dr Rahmatunnair yang dihubungi mengatakan akan menunggu keputusan pemerintah pusat.
“NU akan mengikut di pemerintah terkait penetapan 1 Syawal Hari Raya Idul Fitri 1444 H,” ungkapnya.
Dia pun menyebut perbedaan antara NU dan Muhammadiyah dalam penentuan 1 Syawal bukan hal yang baru dan perbedaan itu kata dia adalah kerena perbedaan metode dalam penentuan 1 Syawal.
“Kita harus hormati keputusan warga Muhammadiyah. Dan NU, tetap akan menunggu keputusan pemerintah berdasarkan hasil sidang Isbat,” pungkasnya.
Warga Muhhammadiyah Gelar Salat Idul Fitri di Lapangan UNIM Bone
Pengurus DPD Muhammadiyah Kabupaten Bone Drs Tahir Arfah memastikan warga Muhammadiyah Bone akan melaksanakan Salat Idul Fitri Jumat (21/4).
Hal ini kata dia sesuai keputusan pengurus pusat Muhammadiyah tentang penetapan 1 Syawal 1444 H yakni hari Jumat 21 April 2023.
Salah Id akan dipusatkan di Halaman Universitas Muhammadiyah Bone di Jalan Abu dg Pasolong, Watampone.
Dia pun menyebut perbedaan itu adalah karena perbedaan metode dalam menentukan umur hilal dalam penentuan bulan baru 1 Syawal.
“Kenapa Jumat, karena menurut hitungan hisab Muhammadiyah, hilal sudah muncul 1 derajat di ufuk barat hari Jumat, dan itu sulit dideteksi oleh alat ketika menggunakan metode ruqyatul hilal. Sedangkan NU bersama pemerintah mengeluarkan keputusan baru bahwa 1 syawal itu ketika hilal nampak 3 derajat di ufuk barat,” jelasnya. (dy)