NEWS

Hadiri Pelantikan DPP Formas Ade Pitue, Pakar Hukum Tata Negara UGM Dr Zainal Arifin Mochtar Sebut OMS Lahir Karena Perlawanan

394
×

Hadiri Pelantikan DPP Formas Ade Pitue, Pakar Hukum Tata Negara UGM Dr Zainal Arifin Mochtar Sebut OMS Lahir Karena Perlawanan

Sebarkan artikel ini

KABARBONE.COM, WATAMPONE – Pakar Hukum Tata Negara Negara Universitas Gadjah Mada, Dr Zainal Arifin Mochtar, S.H, LL.M turut menjadi salah satu pemateri dalam kegiatan Capacity Building Dewan Pengurus Pusat Forum Masyarakat Sipil Ade Pitue di Hotel Helios, Watampone, Sulawesi Selatan, Sabtu (25/2/2023).

Dr Zainal Arifin Mochtar bertandang di Bone didampingi Anggota Komisi 1 DPRD Bone Ade Ferry Afrizal disambut Ketua DPP Formas Ade Pitue Dedi Hamzah dan pengurus.

Tiba di Hotel Helios Sabtu siang (25/2), Dr Zainal Arifin disambut dengan pemasangan Songkok To Bone dan dijamu makan siang oleh panitia.

Pakar Hukum Tata Negara UGM Dr Zainal Arifin Mochtar didampingi Anggota Komisi 1 DPRD Bone Ade Ferry disambut Ketua DPP Formas Ade Pitue Dedi Hamzah saat tiba di Bone sekaligus dipasangakan Songkok To Bone sebagai ucapan selamat datang di Bumi Arung Palakka.

Dalam kesempatan tersebut, Pegiat Anti Korupsi dari PUKAT UGM ini mengulas panjang tentang cikal bakal lahirnya organisasi masyarakat sipil di dunia maupun di Indonesia di awal kemerdekaan dihadapan para peserta dan perkembangan masyarakat sipil hingga pasca reformasi.

“Sejarah Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) lahir karena perlawanan. Adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah sebagai institusi yang dibentuk oleh negara untuk mensejahterahkan rakyat,” ungkapnya.

Ketua DPP Formas Ade Pitue Dedi Hamzah turut berbincang dengan Pakar Hukum Tana Negara UGM Dr Zainal Arifin Mochtar saat tiba dilokasi di Hotel Helios Bone. Turut hadir Kepala Kesbangpol Bone Dr. H. Sumardi Suaib dan Anggota Komisi 1 DPRD Bone Ade Ferry Afrizal.

Pria pecinta sepak bola ini juga menjelaskan pasang surut pergerakan OMS di Indonesia.

Dia menyebut lahirnya OMS atas dasar teori dari John Lock yang mengatakan di negara demokrasi perlu ada civil soceity yang menjadi penyeimbang pemerintah yakni Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif sebagai sosial kontrol agar tidak menggunakan kewenangan dan kekuasaanya secara sewenang-wenang terhadap rakyat.

“Di awal perjuangan kemerdekaan, ada Sarekat Dagang Islam yang dibentuk KH Samanhudi yang kemudian berubah menjadi Sarekat Islam, dan tokoh lainnya seperti Hos Cokroaminoto dan tokoh lainnya yang kemudian banyak berkontribusi memberikan kritikan kepada pemerintah, namun diredam bahkan dipenjara sebagai tawanan politik karena dianggap melawan pemerintah saat itu. Termasuk pembredelan terhadap media,” ulasnya.

Baca Juga  Tolak Kenaikan Harga BBM, FORMAS dan FPI Kompak Blokade Jalan Nasional Depan SPBU Ahmad Yani

Lanjut dia, mengatakan bahwa OMS adalah kelas menengah yang menjadi jembatan komunikasi antata pemerintah kepada masyarakat, penghubung komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah.

Bahkan kata dia OMS memiliki peran besar dalam mengawal kebijakan pemerintah, dan sekaligus bersinergi dengan pemerintah maupun swasta.

“Pemerintah berkewajiban membantu OMS, tapi hati-hati jangan kemudian bantuan itu menjadi alat untuk menjinakkan OMS. OMS tetap harus pada posisinya yakni di tengah-tengah antara pemerintah dan masyarakat,” katanya.

Dia juga mengingatkan menjelang Pemilu 2024 agar masyarakat jangan mudah terpecah bela oleh isu-isu politik identitas dan SARA yang dapat menyebabkan polarisasi ditengah masyarakat.

Foto Bersama Dr Zainal Arifin Mochtar, bersama Kepala Kesabangpol Kabupaten Bone Dr. H. Sumardi Suaib, M.Si, Anggota Komisi I DPRD Bone Dr. Ade Ferry Afrizal dengan Pengurus DPP Formas Ade Pitue

“Di Bone dan khususnya Sulsel adalah daerah pantai yang masyarakatnya rukun dan mudah untuk menerima budaya baru. Jelang pilpres tentu daerah kantong-kantong ini menjadi operasi untuk menciptakan konflik. Olehnya pemerintah, harus melihat OMS sebagai lembaga yang bisa membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas daerah jelang Pemilu 2024,” pungkasnya.

“Dalam politik, OMS bisa mengambil peran mengantarkan figur tertentu. Tapi ingat, setelah mengantarkan, kembali ke tengah sebagai sosial kontrol,” kuncinya

A. Muh. Hidayat Direktur Hukum dan Kebijakan Publik dari Yasmib Sulawesi saat memberikan materi.

Dalam kesempatan tersebut Dr Zainal Arifin Mochtar juga banyak melakukan diskusi dengan peserta terkait perkembangan demokrasi di Indonesia.

Pemateri lainnya dalam kegiatan tersebut yakni Andi Muhamad Hidayat, S.H, dari Yasmib Sulawesi dan Kepala Kesbangpol Kab. Bone Dr. H. A. Sumardi Suaib, M.Si. (dy)

Example 120x600