OPINI

Aktualisasi Nilai Falsafah Bugis ; Getteng, Lempu Na Ada Tongeng dalam Pembentukan Karakter Anti Korupsi

498
×

Aktualisasi Nilai Falsafah Bugis ; Getteng, Lempu Na Ada Tongeng dalam Pembentukan Karakter Anti Korupsi

Sebarkan artikel ini

Indonesia sebagai Negara Hukum, nampaknya belum dapat terlepas dari perilaku-perilaku koruptif. Hal ini dikuatkan dengan masih maraknya praktek korupsi diberbagai sektoral yang dilakukan baik secara perorangan maupun secara kelompok dan bahkan tidak sedikit pelakunya adalah pejabat tinggi Pemerintahan.

Hal ini membuktikan bahwa Kesadaran akan Perilaku Anti Korupsi di Negeri ini masih minim. Oleh karnanya itu, Perlu upaya ataupun Tindakan konkrit dalam membentuk generasi yang Anti Korupsi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melalui aktualisasi Nilai Falsafah Bugis ; Getteng, Lempu, Na Ada Tongeng.

Terbentuknya sikap Anti Korupsi merupakan suatu hal yang tidak lepas dari keyakinan individu terhadap budaya lokal terkhususnya falsafah yang dimiliki asal daerahnya. Budaya lokal merupakan hal fundamental yang sejak lahir melekat dalam diri setiap individu sebagai sebuah landasan norman-norma berperilaku di kehidupan bermasyarakat.

Budaya pada dasarnya adalah warisan ajaran hidup yang disampaikan oleh para pendahulu suatu suku atau bangsa bagi penerusnya. Warisan ajaran hidup itu melalui berbagai karya, di antara karya tersebut berbentuk tertulis, karya seni tulis, seni lantun, dan sebagainya.

Bangsa Bugis dikenal sebagai penganut adat-istiadat yang kental dan kuat. Salah satu falsafah Bugis yang kesohor dan masih dianut sampai saat ini, yaitu Getteng, Lempu, Ada Tongeng. Falsafah atau pandangan hidup tersebut merupakan sikap batin paling mendasar yang dimiliki oleh orang Bugis.

“Getteng”

Getteng adalah sebagai sesuatu yang tegas dan konsisten,yaitu tindakan yang tidak samar-samar dan bimbang. Hal ini dimaknai sebagai sikap yang berani dan percaya diri, mengungkapkan apa yang benar dan apa yang salah.

Secara jelas, nyata dan meyakinkan apa yang diinginkan dan apa yang tidak diinginan. Jika salah dikatakan salah, jika benar dikatakan benar tanpa memandang kondisi atau kepada siapa hal tersebut diutarakan.

Dalam Aktualisasi Pembentukan Karakter Anti Korupsi, Nilai Getteng dapat dimaknai sebagai sikap tegas dalam mengambil keputusan, teguh pendirian, tabah, dan tahan terhadap godaan.

Getteng ditunjang dengan Asitinajang (asas kewajaran), yakni arif, bijaksana, dan adil dalam bertindak.

“Lempu”

Lempu adalah sesuatu prilaku yang lurus, dalam artian mengakui, berkata, atau pun memberi suatu informasi yang sesuai kenyataan. Lempu lawan kata Belle-Pabbelleng atau bohong yang artinya berkata atau memberi informasi yang tidak sesuai dengan kebenaran.

Oleh karena itu, Lempu merupakan sikap seseorang ketika berhadapan dengan sesuatu atau pun fenomena tertentu dan menceritakan kejadian tersebut tanpa ada perubahan dan modifikasi sedikit pun atau benar-benar sesuai dengan realita yang terjadi.

Dalam Aktualisasi pembentukan karakter Anti Korupsi, Nilai Lempu dapat dimaknai sebagai sikap jujur, taat asas; Acca: pintar, cerdik, cendikia, dan kreatif; yang didukung oleh Reso, yakni usaha, ikhtiar dalam mencapai suatu tujuan.

Sikap Lempu merupakan apa yang keluar dari dalam hati nurani setiap manusia dan bukan merupakan apa yang keluar dari hasil pemikiran yang melibatkan otak dan hawa nafsu belaka melainkan hasil proses ininnawa (renungan hati yang dalam).

“Ada Tongeng”

Ada Tongeng, berhubungan dengan ucapan yaitu mengatakan yang benar, tidak bohong, tidak ada ucapan rekayasa. Seseorang tidak mungkin berprilaku jujur tanpa disertai Ada Tongeng. Demikian pula tidak mungkin bersifat tegas dan konsekuen (getteng) tanpa dibangun dengan Lempu dan Ada Tongeng.

Dalam Aktualisasi Pembentukan Karakter Generasi yang Anti Korupsi, Nilai Ada Tongeng dapat dimaknai sebagai sikap jujur dalam mengemban Amanah. Dan tentunya Nilai Ada Tongeng ini akan membentuk kesadaran generasi akan pentinya perilaku dengan mengedepankan nilai-nilai lokalitas yanga ada.

Apalagi Budaya modernitas sekarang ini telah banyak meluluhlantahkan kearifan lokal yang menjadi warisan nenek moyang , bukan hanya itu krisis kemanusiaan yang melanda dunia global adalah merupakan wujud nyata dari efek yang ditimbulkannya dan di setiap sektor kehidupan yang ada.

Indonesia sebagai negara yang Multikultural tentunya tidak dapat dipisahkan oleh nilai budaya dan lokalitas yang ada yang muncul sebagai Identitas sebuah Bangsa. Sehingga penting bagi kita semua untuk senantiasa memahami Nilai-nilai itu sebagai sebuah Identitas diri dan sebagai Nilai yang membentuk karakter kita sebagai sebuah Bangsa.

Kreator: Taufiqurrahman

(Ketua SAPMA-PP Kab. Bone / Mahasiswa Pasca Sarjana IAIN Bone)

Tinggalkan Balasan

OPINI

Hari Jadi Kota Makassar ke-418 yang diperingati tahun ini bukan sekadar penanda usia dalam hitungan kalender sejarah. Ia adalah momentum kolektif untuk menengok kembali akar peradaban kota ini, sekaligus mengukur arah langkah kita di masa depan. Di usia yang nyaris lima abad, Makassar telah menempa dirinya sebagai kota pelabuhan yang strategis, ruang perjumpaan lintas bangsa, dan pusat perdagangan di kawasan timur Nusantara. Identitas historis inilah yang menjadi fondasi bagi Makassar untuk terus tumbuh sebagai kota dengan karakter kuat: terbuka, tangguh, dan berorientasi maritim. Sejarah mencatat bahwa Makassar tidak tumbuh dalam ruang kosong. Kerajaan Gowa-Tallo, kejayaan pelabuhan Somba Opu, serta jejak…

OPINI

Oleh: Andi Muzakkir Aqil, SH., MH / Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya tidak hanya merusak individu, tapi juga mengoyak keberdayaan kolektif anak negeri. Mereka yang tersekap adiksi tak cuma kehilangan potensi. Dalam skala makro, fenomena ini berpotensi memutus mata rantai inovasi bangsa sekaligus merapuhkan narasi besar tentang Indonesia Emas 2045.  Maka sangat beralasan bila investasi negara pada generasi bangsa tidak melulu urusan bangku sekolah. Menjauhkan mereka dari jerat narkoba adalah investasi tak kalah penting di tengah penetrasi jaringan narkoba transnasional yang menunggangi kemajuan teknologi digital. Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Badan Narkotika…

EDUKASI

Penulis: Zainal Ibrahim, S.Pd., MM. (Ketua PGRI Kecamatan Awangpone) Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H bukan sekadar pergantian angka dalam kalender Hijriah, melainkan momen spiritual yang mengajak kita untuk merefleksikan diri dan memulai langkah baru yang lebih bermakna. Bagi kaum pelajar, khususnya generasi muda bangsa, Muharram menjadi pengingat penting bahwa pendidikan dan karakter adalah fondasi utama dalam membangun peradaban yang unggul. Hijrah Rasulullah SAW dari Mekkah ke Madinah bukan semata perpindahan fisik, tetapi simbol transformasi menuju kondisi yang lebih baik: dari penindasan menuju kebebasan, dari ketidakadilan menuju keadilan. Semangat hijrah ini dapat di internalisasi dalam dunia pendidikan dengan mendorong…

OPINI

Penulis: ABDUL RAHIM,S.Pd.,M.Pd. (Ketua Forum Pemuda Tani Indonesia Kab. Bone) Indonesia sebagai salah satu negara yang termasuk dalam wilayah tropis memiliki potensi pertanian yang sangat baik. Sebagai negara agraria, Indonesia memiliki potensi yang besar dan sumber daya alam yang melimpah dalam produk pertanian. Pertanian merupakan salah satu sektor yang berperan besar dalam perekonomian Indonesia, tak terkecuali untuk perekonomian di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Di mana sebagian besar masyarakatnya bertumpu pada sektor ini. Kontribusi sektor pertanian sangat berpengaruh terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional yang memberikan pendapatan bagi sebagian besar rumah tangga Indonesia. Menyerap 35,9% dari total angkatan kerja dan menyumbang 14,7% bagi GNP Indonesia…

OPINI

Judul di atas merupakan headline Tema Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari 2025 yang ke-79 sekaligus peraayaan kelahiran organisasi pers tertua di Indonesia yakni Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang tahun ini diselenggarakan di Ibu Kota Kalimantan Selatan, Banjarmasin dengan Sub Tema HPN 2025 yakni lokal “Kalsel Gerbang Logistik Kalimantan”. Pengusungan tema nasional di peringatan HPN tahun ini tentu tidak lahir begitu saja, akan tetapi sarat makna historis bahwa pers memiliki peran kunci dalam perjalanan bangsa ini. Tidak hanya diawal memproklamirkan kemerdekaan republik ini, namun pers memiliki posisi strategis dalam mendukung program pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan bangsa. Pers sebagai pilar demokrasi…

OPINI

Penulis : Nurfadilah Jurusan : Ekonomi Syariah Kelompok 3 Mahasiswa Semester : 7 Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bone Di tengah hamparan sawah yang menghijau dan deretan rumah panggung khas Bugis yang menjulang, Kabupaten Bone menyimpan potensi besar dalam pengembangan keuangan publik Islam. Daerah yang dikenal sebagai bekas Kerajaan Bone ini, dengan warisan budaya dan nilai-nilai keislaman yang kuat, memiliki fondasi kokoh untuk mengimplementasikan sistem keuangan yang berlandaskan syariah. Bone, dengan populasi Muslim yang dominan dan kultur masyarakat yang memegang teguh nilai-nilai agama, sesungguhnya telah lama mengenal konsep keuangan publik Islam. Tradisi “mappasidekkah” atau bersedekah, yang telah mengakar…

DAERAH

BONE – Terpilihnya H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos, MM dan Dr H. Andi Akmal Pasluddin, SP., MM menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bone Sulawesi Selatan Periode 2024-2029 menjadi tonggak baru pemerintahan di Kabupaten Bone. Gegap gempita pesta demokrasi, Pilkada Bone 2024 telah membuktikan bahwa pasangan dengan tagline BerAmal ini menjadi harapan baru di tanah beradat, daerah yang berjuluk Bumi Arung Palakka. Masyarakat tentunya menitip harapan perubahan, kemajuan agar bisa terwujudnya Harapan Gemilang dalam mewujudkan Masyarakat Bone yang Berdaya, Ramah, Maju dan Akuntabel (BERAMAL), Bone yang Lebih Baik, Bone Maberre (Mandiri, Berkeadilan dan Berkelanjutan). Untuk mewujudkan BONE BERAMAL, maka dibutuhkan langkah…

OPINI

Suatu waktu penulis bertemu dengan teman lama. Ia bukan orang lain, tapi teman akrab satu sekolah yang lama baru ketemu kembali. Seperti lazimnya orang berteman dan lama baru ketemu, tentu banyak menguliti pertanyaan kabar, pekerjaan, hingga pertanyaan sudah berkeluarga atau sudah punya anak berapa. Memang pertanyaan ini kadang susah dihindari, entah motifnya ingin benar-benar tahu keadaan temannya atau hanya ingin memastikan bahwa teman saya ini sudah berhasil atau sudah punya keluarga atau sudah sukses. Singkat cerita saya bertanya ke dia “Kemana aja selama ini bro ? Kamu sekarang sukses ya? Kerja apa sekarang ? Sudah punya anak berapa sekarang? Tanyaku…