KABARBOE.COM, SENGKANG – Muktamar Ke XV Pondok Pesantren As’adiyah Pusat Sengkang secara aklamasi memilih Anre Gurutta (AG) Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang periode 2022-2027.
AG. Prof. Nasaruddin Umar, diketahui kelahiran Ujung Bone, 23 Juni 1959, juga merupakan Almuni As’adiyah.
Beliau terpilih secara aklamasi melalui Muktamar ke-15 As’adiyah yang berlangsung di kota Sengkang, Kab. Wajo Sulawesi Selatan, Ahad (4/12/2022)
Muktamar ke-15 As’adiyah sebelumnya dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin, didampingi Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Pangdam XVI/Hasanuddin Totok Imam Santoso, Kapolda Sulawesi Selatan Nana Sujana, dan Kepala BAZNAS Republik Indonesia Noor Achmad.
Serta dihadiri Bupati Wajo H. Amran Mahmud, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta AG. Prof. H. Nasaruddin Umar, Ketua Umum Pengurus Pusat Pondok Pesantren As’adiyah AG. H. Muhammad Sagena, dan tamu kehormatan lainnya.
Mukatamar ke XV Ponpes Asadiyah diikuti ratusan peserta yang terdiri dari pengurus cabang As’adiyah dari berbagai daerah, alumni dan simpatisan Pondok Pesantren As’adiyah.
Profil Nasaruddin Umar
Dilansir dari laman wikipedia, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A, (lahir Bone 23 Juni 1959) dan merupakan Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta.
Sebelumnya ia menjabat sebagai Wakil Menteri Agama Republik Indonesia dari tahun 2011 sampai 2014.
Ia juga merupakan pendiri organisasi lintas agama untuk Masyarakat Dialog antar Umat Beragama dan pernah menjabat sebagai Dirjen pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam di Departemen Agama/ Kementerian Agama Republik Indonesia.
Ia juga adalah anggota dari Tim Penasehat Inggris-Indonesia yang didirikan oleh mantan perdana menteri Inggris, Tony Blair.
Pada tanggal 3 November 2019, dalam Musyawarah Nasional (Munas) BP4 XVI di Jakarta, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A. terpilih sebagai Ketua Umum BP4 periode 2019-2024
Riwayat Pendidikan
Nasaruddin Umar melakukan studi pascasarjana di IAIN/ UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta dan mendapatkan gelar Magister (1992) serta doktoral (PhD) (1998).
Selama studi kedoktorannya, dia sempat menjadi salah satu mahasiswa yang menjalani Program PhD di Universitas McGill, Montreal, Kanada (1993-1994), dan juga sebagai salah satu mahasiswa yang menjalani Program Ph.D di Universitas Leiden, Belanda (1994-1995).
Setelah mendapatkan gelar doktoral, ia pernah menjadi sarjana tamu di Shopia University, Tokyo (2001), sarjana tamu di SOAS University of London (2001-2002), dan sarjana tamu di Georgetown University, Washington DC (2003-2004).
Dia adalah penulis dari 12 buku yang diantaranya Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Quran (Paramadina, 1999). Isinya yang menjabarkan hasil penelitian mengenai bias gender dalam Quran.
Jenjang Pendidikan
– SDN 6 tahun, di Ujung-Bone 1970
Madrasah Ibtida’iyah 6 tahun, di Pesantren As’adiyah Sengkang, 1971.
– PGA 4 Thn, di pesantren As’adiyah Sengkang, 1974.
– PGA 6 Thn, di Pesantren As’adiyah Sengkang 1976.
– Sarjana Muda, Fakultas Syari’ah IAIN Alauddin Ujung Pandang, 1980.
– Sarjana Lengkap (Sarjana Teladan) Fakultas Syari’ah IAIN Alauddin Ujung Pandang, 1984
Program S2 (tanpa tesis) IAIN syarif Hidayatullah Jakarta, 1990-1992.
– Program S3 (alumni Terbaik) IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan disertasi tentang” Perspektif Jender Dalam al-qur’an, 1993-1998.
– Visiting Student di Mc Gill University canada, 1993-1994.
– Visiting Student di Leiden University Belanda, 1994/1995.
– Sandwich program di Paris University Prancis, 1995.
– Penelitian kepustakaan perguruan tinggi di Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Belanda, Belgia, Italia, Ankara, Istanbul, Srilanka, Korea Selatan, Saudi Arabia, Mesir, Abu Dhabi, Yordania, Palestina, dan Singapore, Kualalumpur, Manila.
Guru Besar dalam bidang Tafsir pada Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 12 Januari 2002. (dy)