KABARBONE.COM, MAKASSAR – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sulawesi Selatan, Muh Saleh membuka secara resmi kegiatan Peningkatan Kapasitas Pendamping Profesional P3PD Tahun 2022, Kamis (1/12/2022) malam.
Kegiatan ini dihadiri pendamping desa dari 6 lokus program P3PD Kemnenterian Desa PDT di Sulsel yakni Bone, Gowa, Bulukumba, Bantaeng, Tana Toraja dan Luwu Timur.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh BPSDM Kementerian Desa di salah satu hotel di Jl A. Pettarani, Kota Makassar, Sulawesi Selatan yang berlangsung 1-4 Desember 2022.
Muh Saleh dalam sambutannya mengapresiasi kinerja para pendamping desa (PD) dan pendamping lokal desa (PLD) dalam menjalankan tupoksi melakukan pendampingan di desa untuk memajukan dan memandirikan desa.
Kata Saleh, tahun 2022 jumlah desa mandiri di Sulsel sudah mencapai 325 desa dan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Kata Saleh, hal tersebut tidak lepas dari kinerja, kolaborasi dan sinergitas antara pendamping desa dengan pemerintah desa.
“Sebagai wujud apresiasi Gubernur Sulsel (Andi Sudirman Sulaiman, red) baru-baru ini kita gelar capacity building yang dihadiri kepala desa se Sulsel. Dan dalam kesempatan itu pak Gubernur memberikan pin emas kepada para kepala desa yang desanya sudah berstatus desa mandiri,” ungkap Mantan Asisten Lingkup Pemda Bone ini.
Muh saleh pun mengatakan, dari tahun 2021 masih tercatat 38 desa di Sulsel yang berstatus desa sangat tertinggal dan tahun 2022 berdasarkan hasil Indeks Desa Membangun (IDM) Kemendes, desa sangat tertinggal di Sulsel sisa 11 desa di 3 kabupaten.
“Pak Gubernur komitmen untuk memajukan desa, sehingga 11 desa di 3 kabupaten di Sulsel ini menjadi prioritas dan kami sudah perintahkan tim untuk mencari akar permasalah dan solusi,” ungkapnya.
“Dan kami sudah koordinasi dengan 3 bupati di Sulsel yang desanya masih ada kategori status sangat tertinggal dan akan diberikan bantuan keuangan dari Pemrov Sulsel untuk mempercepat peralihan status desa tersebut agar dapat menjadi desa berkembang, maju dan mandiri. Hal ini tidak lain, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” kuncinya.
Diketahui, 11 desa kategori sangat tertinggal tersebut berada di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Pinrang ada empat desa, Tana Toraja ada satu desa, dan Toraja Utara ada lima desa.
Di Pinrang beberapa desa sangat tertinggal meliputi Desa Basseang, Desa Kariango, Desa Lembang, dan Desa Letta di Kecamatan Lembang. Sementara di Tana Toraja hanya Desa Sandana di Kecamatan Bittuang.
Sedangkan Toraja Utara meliputi Desa Simbuang Batutallu, Desa Baruppu Benteng Batu, Desa Baruppu Parodo, Desa Baruppu Utara, Desa Talimbang, dan Desa Sa’dan Ulusalu. (dy)