KABARBONE.COM, WATAMPONE – Peluang politisi milenial untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan berlangsung serentak di sejumlah daerah di Indonesia termasuk di Kabupaten Bone yang akan dihelat 27 November 2024 mendatang dinilai terbuka lebar.
Calon Bupati dan Wakil Bupati Bone dari kalangan milenial dinilai memiliki kans besar untuk meraih voters.
Selain karena lebih progresif dibandingkan politisi senior, indikator kepemimpinan kalangan milenial ini juga didukung dari jumlah pemilih anak muda pada tahun 2024 sudah mencapai diangka 40 persen berdasarkan rilisan data KPU.
Hal ini diperkuat dari fakta Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 yang lalu, 40 persen dari 45 kursi di DPRD Bone diisi oleh aleg milenial.
Sejumlah politisi milenial Bone yang dinilai layak untuk diusung Pilkada Bone yakni ada nama Sekretaris Komisi IV DPRD Bone Andi Akhiruddin yang juga Politisi PDI-P, Ketua Bapemperda DPRD Bone Fahri Rusli dari Partai Gerindra dan Ketua Fraksi NasDem DPRD Bone Andi Heriyanto Bausad.
Selain itu ada nama, Wakil Bapemperda DPRD Bone Ade Ferry Afrisal dari Fraksi Golkar dan ada nama Ismail Bachtiar Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dari Dapil 7 Bone dari Fraksi Partai PKS.
Pengamat Politik Andi Saiful Marfian yang juga Koordinator Lembaga Studi Visi Nusantara Kabupaten Bone yang dihubungi kabarbone.com, menjelaskan jika panggung untuk politisi milenial untuk bertarung di posisi eksekutif yakni calon bupati dan wakil bupati di Pilkada Bone terbuka lebar.
Kata dia, jumlah pemilih muda di rentang usia 17-39 tahun di proyeksi menghampiri 60 % dari total pemilih berdasarkan data yang dirilis susenas tahun 2022.
Lanjut Andi Saiful menuturkan, pemilih muda ini sangat responsif terhadap kebijakan ketenagakerjaan, lingkungan, kesehatan, demokrasi dan isu-isu pemberantasan korupsi, sehingga di dalam menentukan pilihan politik mereka di tentukan seberapa besar keberpihakan kebijakan calon terhadap konsen isu mereka.
“Lalu seberapa besar peluang anak muda untuk maju di pilkada yang akan datang. Menurut saya anak muda punya peluang yang cukup besar terpilih di Pilkada akan datang jika mereka dapat menjawab apa yang menjadi konsen mereka di atas,” jelasnya, Jumat (7/10/2022).
Lanjut dia menjelaskan, optimisme itu juga diperkuat oleh beberapa calon yang muncul hari dari kelompok tua yang hanya konsen kepada pencitraan dengan menyebar baliho dimana-mana tanpa menjelaskan apa visi yang akan mereka usung saat maju kedepannya.
“Kalau tidak ada perubahan dari metode calon-calon tua ini kemungkinan besar ditinggalkan oleh pemilih muda dan hal ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh anak-anak muda yang ingin bertarung kedepannya,” ungkapnya,
Terpisah, Anggota DPRD Provinsi Andi Akhiruddin mengamini hal tersebut. Kata dia, psikologi pemilih masyarakat Bone sudah banyak mengalami perubahan dan mulai ada pergeseran cara pandang masyarakat tentang figur muda.
Politisi PDI-P mengatakan bahwa anak muda secara politik sudah diterima oleh masyarakat.
“Terbukti di Pileg 2019 lalu, 40 persen yang sekarang Anggota DPRD Bone adalah anak muda. Saya kira, di Pilkada ke depan anak muda yang mampu membrand dirinya sebagai figur calon bupati maupun wakil bupati layak diperhitungkan,” ungkapnya ketika ditemui kabarbone.com baru-baru ini.
Andi Akhiruddin menyebut narasi yang sering berhembus bahwa yang layak jadi Bupati Bone adalah dari keturunan bangsawan, mestinya sudah ditinggalkan, karena hal ini kata dia akan menghambat regenerasi kepemimpian di Kabupaten Bone.
Tantangan terbesar figur muda hari ini untuk muncul dipermukaann kata dia, adalah keberanian membranding diri. Karena menurutnya pertarungan di Pilkada butuh cost atau biaya yang besar.
“Kenapa figur milineal berat membranding diri sebagi figur calon kepala daerah, karena kita ketahui biaya pilakada ini cosnya besar. Tapi jika anak muda dari kalangan milenial diberikan kepercayaan oleh masyarakat dan mandat dari partai, saya yakin akan memberikan arah baru untuk Bone. Dan hal ini terbukti, beberapa kepala daerah baik provinsi, kabupaten/kota di Indonesia sudah banyak dipimpin oleh generasi milenial,” ungkapnya lagi.
Ditanya tentang kesiapannya maju di Pilkada jika diusung oleh partai, Wakil Ketua Komisi IV ini mengatakan akan siap berkompetisi.
“Anak muda kita ketahui memiliki akselerasi dan progresif yang lebih dibandingkan kaum tua. Tentu jika saya diberikan kesempatan oleh partai dan didukung masyarakat tentu kita akan pertimbangkan untuk maju,” tuturnya.
Senada dengan Andi Akhiruddin, Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Ismail Bachtiar mengatakan figur muda di Kabupaten Bone sudah layak untuk mendapatkan kesempatan.
Kata dia, terlepas dari kesenioran di partai, figur muda dianggap sebagai sosok pembaharu di tengah tuntutan pelayanan masyarakat yang serba cepat dan anak muda kata Ismail mampu menjawab tantangan itu.
Kata Politisi PKS ini, anak muda dinilai lebih agresif dan lebih siap menjawab tantangan pemerintahan hari ini.
“Tentu harapan kita panggung politik di Pilkada Bone mendatang juga diisi oleh figur milenial. Bone ini memang lain dari dari daerah lain, anak muda di Bone memiliki visi dan misi yang jauh ke depan dan tentu lebih familiar dengan teknologi dan media sosial dibandingkan figur tua. Ini modal dasar, namun tentu kembali lagi ke partai,” ungkapnya.
Kata Ismail, potensi anak muda di Bone sangat besar, namun kurang disentuh menjadi sebuah modal untuk memajukan Bone.
Kata dia, melalui program pemberdayaan kepada anak muda, melalui pelatihan kewirausahaan maupun pemberian beasiswa seharusnya menjadi skala prioritas pemerintah daerah untuk mengurangi angka pengangguran dan membuka lapangan kerja baru untuk anak milenial.
Ditanya tentang kesiapannya mencoba peruntungan di Pilkada Bone ke depan, kata Politisi muda berkacamata ini, menjawab diplomatis.
“Semua kembali ke partai. Jika diberikan kesempatan tentu kita akan laksanakan. Akan tetapi, mungkin tidak, saya akan fokus dulu di Pileg 2024 untuk maju senayan,” katanya
Sedangkan Politisi Muda partai Gerinda Fahri Rusli mengatakan kesiapannya untuk maju sebagai calon bupati maupun calon wakil bupati jika diberikan kesempatan oleh partai.
Keyakinannya itu didukung oleh, transisi kepemimpinan nasional dan daerah sudah banyak diisi oleh figur muda dan kata dia gagasan anak muda ini mampu diterima oleh masyarakat.
“Figur muda ini tentu lebih progresif dan terbukti beberapa daerah lain sudah banyak dipimpin oleh anak muda. Dan jika diberikan kepercayaan oleh masyarakat, dan mandat oleh partai tentu saya juga akan maju dengan pertimbangan bahwa kami juga memiliki konsep dan gagasan untuk kemajuan Bone,” kuncinya. (dy)