KABARBONE.COM, WATAMPONE – Anggota DPR RI Komisi VIl Fraksi PAN, Dr. Ir. Hj. Andi Yuliani Paris, M.Sc (AYP) membuka secara langsung kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembuatan Pakan Ternak, di salah satu hotel di Kota Bone, Sulawesi Selatan, Sabtu (6/8/2022).
Politisi PAN ini menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) selaku mitra kerja, dan Koordinator Penyuluh Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Bone dan kelompok ternak di Bone.
Organisasi Riset BRIN adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden Indonesia melalui menteri yang membidangi urusan pemerintahan di bidang riset dan teknologi.
Kegiatan tersebut diawali dengan pemberian sambutan oleh Dadan Nugraha, S.Si., M.T., selaku Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Kementerian/Lembaga, Masyarakat, dan UMKM – BRIN
“Begitu banyak sumber daya alam yang kita miliki, termasuk juga limbah – limbah pertanian maupun peternakan yang bisa kita manfaatkan untuk sumber bahan baku pangan agar kita tidak harus bergantung dengan bahan baku impor,” ungkap Dadan.
Sementara Andi Yuliani Paris (AYP) selaku narasumber dan sekaligus membuka pelatihan tersebut, mengatakan Bone adalah salah satu lumbung ternak terbesar di Sulawesi dan kita harus bisa memanfaatkan potensi lokal.
“Insya Allah, hari ini kita berharap harga makanan gorengan bisa naik sedikit ya karena tepung bahan bakunya gandum, sedangkan gandum terbanyak yang kita dapatkan itu dari Ukraina, sedangkan bahan dasar pembuatan makanan ternak ada gandumnya juga dan itu pasti akan berpengaruh karena, Ukraina sementara sedang konflik dengan Rusia,” ucapnya.
Disebutkannya, jangankan Indonesia negara negara maju saja dibuat pusing karena tidak bisa mendapatkan gandum, karena Ukraina tidak mau melakukan ekspor gandum keluar.
“Dengan pemanfaatan potensi lokal yang akan diajarkan lansung dari pemateri yang langsung saya datangkan dari Jakarta untuk bapak dan ibu, sehingga bapak dan ibu tidak usah khawatir lagi sehingga harus membeli sebanyak mungkin pakan ternak yang sudah jadi tapi sudah bisa dimanfaatkan walaupun itu cuman rumput tapi bagaimana rumput itu harus difermentasikan terlebih dahulu,”tuturnya.
AYP menuturkan bahwa untuk menjadi peternak yang maju, mesti harus ada inovasi dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Sehingga menurut AYP peningkatan sumber daya manusia (SDM) peternak adalah kunci agar peternak dapat sejahtera.
“Potensi ternak kita di Bone luar biasa, disisi lain stok pakan ternak kita terbatas Sehingga perlu ada upaya peningkatan SDM secara berkelanjutan supaya peternak tidak lagi tergantung sama pakan yang dibeli, namun bisa produksi sendiri dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada. Beternak juga harus dikandangkan, jangan dilepas liar, sehingga bobot dan kualitas daging ternak sapi kita lebih bagus,” kata AYP.
AYP juga mengimbau para peternak agar selektif membeli bibit ternak sapi di tengah maraknya penyakit mulut dan kuku (PMK) di Indonesia.
Sehari sebelumnya, AYP juga membuka kegiatan Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah yang diikuti Guru SMA/SMK dan Guru SMP di Kabupaten Bone. (*)