KABARBONE.COM, MAKASSAR– Sebanyak 13 kepala desa (kades) di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Desa Mandiri Benih yang dilaksanakan oleh Balai Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Holikultura, Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel)
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan di salah satu hotel di Makassar selama 3 hari mulai 22 Maret hingga 24 Maret 2022 yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas TPHP Provinsi Sulsel Muhammad Firda, Selasa (22/3).
Kepala Desa di Bone yang mengikuti kegiatan tersebut yakni Kades Kajao Lalliddong, Sugiale, Lampoko, Talungeng, Unra, Kadai, Ujung Tanah, Sumaling, Pitumpidannge, Tappale, Bune, Tawaroe dan Kades Uloe.
Kepala Dinas TPHP Andi Asman Sulaiman kepada kabarbone.com mengatakan kegiatan ini merupakan wujud keseriusaan Pemkab Bone untuk mencapai target produksi padi nasional yang telah dicanangkan.
Kata Dia, salah satu upaya untuk mewujudkan kemandiran pangan dan target produksi padi di Bone, yang pertama harus dilakukan yakni mewujudkan kemandirian benih ditingkat desa. Solusinya kata Asman perlu ada singkronisasi dan intervensi penganggaran mulai pusat, daerah dan desa.
“Penguatan Desa Mandiri Benih kami kirim Para Kepala Desa untuk mengikuti Bimtek di Makassar selama 3 hari, agar khusus perlakuan penangkaran benih nantinya dengan menggunakan dana desa bisa terlaksana dengan haik dan dapat di pertanggung jawabkan,” ungkap Asman, Rabu (23/3/2022).
Kakak dari Gubernur Sulsel ini lanjut menjelaskan bahwa pengalokasian dana desa sebesar 20 persen dari pemerintah pusat ke desa untuk ketahanan pangan perlu dimaksimalkan untuk mendukung program yang dicanangkan Bupati Bone mewujudkan ketahanan pangan di Bone.
“Kita ketahui bersama bahwa pemerintah mengalokasikan Dana Desa (DD) pada program Ketahanan Pangan sekitar 20 persen. Hal ini perlu disingkrongkan dengan kebijakan pemerintah kabupaten untuk mendukung target suprlus produksi padi di Bone. Pemerintah desa melalui dana desa, bisa memprogramkan untuk penguatan Desa Mandiri Benih untuk memenuhi petani di masing-masing desa. Kemandirian Benih pada tingkat garda terdepan bisa teratasi dengan upaya program Desa Mandiri Benih dapat terlaksana tepat sasaran,” lanjut Kadis Asman.
Salah satu perserta bimtek Kepala Desa Unra Fitriani yang dihubungi kabarbone.com menuturkan keseriusannya untuk mendukung program Desa Mandiri Benih untuk diterapkan di desanya melalui stimulan 20 persen dana desa.
“Kami optimis dengan program ini bisa mengurangi ketergantungan benih petani kami dari produsen. Melalui dana desa ini kami akan mulai dengan memberikan peningkatan kapasitas bagi kelompok tani di desa kami, agar mereka paham cara melakukan penangkaran benih dan ke depannya petani biasa menyiapkan benih sendiri sehingga biaya produksi selama ini bisa dikurangi dan tentunya akan berdampak kepada kesehajteraan petani,” ujarnya. (dy).