KABARBONE.COM, WATAMPONE – Fenomena “panic buying” minyak goreng terjadi di Bone Sulawesi Selatan.
Hal ini menyusul kelangkaan stok minyak goreng selama dua pekan terakhir.
Pemandangan antrian panjang untuk mendapatkan jatah minyak goreng di Bone ini, sudah terjadi selama dua pekan terakhir
Ratusan emak-emak di Bone bahkan rela menunggu berjam-jam dan berebut antrian untuk mendapatkan jatah minyak goreng di salah satu toko perbelanjaan di Jalan Hoc Cokroaminoto dan Jalan Sukawati, Watampone, Jumat pagi, (11/3/2022).
Apalagi menjelang memasuki bulan suci Ramadhan yang akan jatuh awal bulan April mendatang, warga mulai menyetok untuk mengantisipasi kenaikan harga.
Tidak hanya di Bone, kelangkaan pasokan minyak goreng ini bahkan terjadi di sejumlah wilayah Indonesia selama 2 pekan terakhir.
Panic buying adalah perilaku membeli suatu kebutuhan dan menimbunnya dalam jumlah yang banyak pada saat terjadi situasi darurat tertentu.
Sinar salah satu warga yang ditemui mengatakan, dia rela mengantri untuk dapatkan jatah minyak goreng untuk keperluan konsumsi sehari-hari, mengingat stok di sejumlah warung kelontong kosong beberapa hari terakhir.
“Harganya Rp. 33.000 per 2 liter per minyak goreng. Ikut juga menteganya harga 5000 dalam Rp. 33.000 tersebut dan itu harus dibeli. Setelah menteganya habis, kami membayar Rp. 26.000 per dua liter minyak goreng,” ungkap Sinar salah satu emak – emak yang ikut membeli minyak goreng, Jumat (11/3).
Warga lainnya, Wina mengatakan bahwa pemandangan antrian tersebut hampir tiap hari dia saksikan di toko sembako.
“Biasa panjang macet di sini pak. Langka minyak karena ulah mereka sendiri, beli hari ini, besok ada lagi na dengar (kabar minyak goreng murah. Red) beli lagi,” beber wina.
Pemda Akan Gelar Pasar Murah
Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Perdagangan Bone Andi Ikhwan Burhanuddin mengaku pihaknya sudah meminta Bulog dan distributor menggelar pasar murah untuk mengantisipasi panic buying di masyarakat.
“Kami sudah meminta Bulog dengan distributor agar menyiapkan stok minyak goreng. Untuk jumlahnya belum bisa saya tentukan, yang pasti akan kami sediakan di pasar murah itu nantinya. Kami sisa menunggu jadwal dari Bapak Bupati,” ujar Andi Ikhwan.
Terpisah, Kanit Ekonomi Satreskrim Polres Bone Ipda Fitra yang dimintai keterangan terkait kelangkaan stok minyak goreng ini, belum bersedia memberikan keterangan lebih lanjut.
Sedangkan Koordinator Forum Masyarakat Sipil (FORMAS) Kabupaten Bone Dedi Hamzah meminta agar satgas pangan daerah kabupaten Bone segera turun tangan untuk mengurai persoalan ini dan mencarikan solusi agar kelangkaan minyak goreng saat sekarang ini tidak menimbulkan panic buying di masyarakat.
“Sekiranya satgas pangan daerah segera turun tangan, untuk mengecek ketersediaan stok minyak goreng di distributor dan pusat pertokoan dan meredam panic buying masyarakat. Bukan hanya minyak goreng, ketersedian stok pangan jelang bulan Ramadhan mesti diantisipasi agar harga tetap terkendali,” pungkasnya. (dy)