KABARBONE.COM, JAKARTA – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan awal puasa Ramadhan pada Sabtu, 2 April 2022. Itu sesuai Maklumat nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang penetapan hasil hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah.
Dalam makulmat ini, Muhammadiyah juga menetapkan 1 Syawal 1443 Hijriah jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.
Maklumat ini ditandatangi Ketum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir.
“PP Muhammadiyah dengan ini mengumumkan awal Ramadhan, Syawal, Zulhijah 1443 Hijriah berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tadjid,” demikian dikutip dari maklumat itu.
Khusus Idul Adha, Muhammadiyah mengumumkan bahwa 1 Zulhijah 1443 Hijriah jatuh pada Kamis, 30 Juli 2022. Dengan demikian, hari Arafah 9 Zulhijah 1443 H jatuh pada 8 Juli 2022 dan Hari Raya Idul Adha akan diperingati pada 9 Juli 2022 mendatang atau pada 10 Zulhijah 1443 Hijriah.
Dengan diterbitkannya maklumat ini, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof Abdul Muti mengimbau kepada umat Islam agar menunaikan ibadah puasa, shalat tarawih, dan ibadah lainnya selama Bulan Ramadhan.
“Umat Islam hendaknya menjadikan momentum ibadah Ramadhan untuk meningkatkan kualitas iman, memperbanyak sedekah, dan memperbanyak berdoa untuk keselamatan diri, umat, dan bangsa,” ujar Prof Mu’ti kepada Republika.co.id, Sabtu (12/2).
Selain itu, dia juga mengingatkan kepada seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kesucian Bulan Ramadhan dengan tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama, menjaga ketertiban, dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Jika pun nantinya terjadi perbedaan dalam penentuan awal puasa Ramadhan, Prof Mu’ti mengimbau kepada seluruh umat Islam untuk tetap saling menghormati.
“Hendaknya umat Islam senantiasa menjaga kerukunan dan saling menghormati dalam hal terjadi perbedaan awal puasa Ramadhan dan khilafiah dalam melaksanakan ibadah,” kata Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini. (*)