KABARBONE.COM, WATAMPONE – Meskipun masih dalam masa pandemi Covid-19 saat ini, tetapi realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kabupaten Bone sampai dengan bulan Desember 2021 dapat mencapai sebesar Rp1,33 triliun dan merupakan tertinggi kedua bila dibandingkan dengan 24 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan.
Hal tersebut berdasarkan data pada Aplikasi Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) sampai dengan bulan Desember 2021.
Kepala KPPN Watampone Rintok Juhirman melalui rilisnya menjelaskan realisasi KUR hingga Deseember 2021, pertumbuhannya mencapai 22,59% atau Rp 1,33 Triliun, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp1,08 triliun.
“Apabila dilihat dari jumlah debitur KUR, Kabupaten Bone juga merupakan yang terbesar kedua setelah Kota Makassar yaitu sebanyak 32.917 debitur atau 8,29% dari total debitur di Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 396.967 debitur sampai dengan bulan Desember 2021,” ungkapnya, Jumat (7/1/2022).
Dikatakannya lagi, bila dilihat dari jenis skema kredit, kredit mikro merupakan yang terbesar realisasi di Kabupaten Bone yaitu sebesar Rp1,02 triliun atau 77,26%.
Disusul, kredit kecil sebesar Rp277,20 miliar atau 20,92%, dan Kredit Super Mikro (Supermi) sebesar Rp24,22 miliar atau 1,83%.
“Apabila dilihat dari penyalur KUR di Kabupaten Bone, Bank BRI merupakan yang terbesar realisasi sampai dengan bulan Desember 2021 yaitu sebesar Rp1,14 triliun atau 86,33% dari total sebesar Rp1,26 triliun,”ungkapnya
“Disusul Bank Mandiri sebesar Rp82,86 miliar atau 6,58%. Bank BNI sebesar Rp69,16 miliar atau 5,49%, Bank Syariah Mandiri sebesar Rp14,46 miliar atau 1,15%, BRI Syariah sebesar Rp2,95 miliar atau 0,23%, dan BPD Sulselbar sebesar Rp2,80 miliar atau 0,22%,” ungkap Rintok Juhirman.
Dijelaskannya lagi, bila dilihat dari sektor ekonomi di Kabupaten Bone terdapat tiga penyumbang terbesar, yaitu Sektor Pertanian, Perburuan dan Kehutanan merupakan yang terbesar menyerap KUR sampai dengan bulan Desember 2021 yaitu sebesar Rp838,18 miliar atau 63,24%, disusul sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar Rp334,19 miliar atau 25,22% dan sektor Perikanan sebesar Rp49,52 miliar atau 3,74%.
“Sedangkan sisanya terdistribusi di berbagai sektor ekonomi lainnya yang perlu terus mendapat perhatian dan dikembangtumbuhkan tentunya,” katanya.
Kepala KPPN Watampone, Rintok Juhirman berharap di tengah pandemi Covid-19 saat ini, pelaku UMKM dapat memanfaatkan KUR sebagai salah satu sumber pembiayaan yang murah karena mendapatkan subsidi bunga dari Pemerintah.
“UMKM bangkit, Indonesia Kuat,” pungkasnya. (dy)