DAERAH

IPM Tumbuh 0,5 Persen, Peringkat IPM Bone Stagnan Diurutan 23 se Sulsel

1086
×

IPM Tumbuh 0,5 Persen, Peringkat IPM Bone Stagnan Diurutan 23 se Sulsel

Sebarkan artikel ini
Tren Perkembangan IPM Kabupaten/kota se Sulsel tahun 2011-2021. IPM Kabupaten Bone masih diperingkat 23 terendah di Sulsel diatas satu peringkat Kabupaten Jenneponto. (Sumber:Rilis Resmi BPS Bone 3/1/2022)

KABARBONE.COM, WATAMPONE – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bone merilis data resmi statistik terkait perkembangan sejumlah sektor di Kabupaten Bone di Desember 2021.

Dari data yang dirilis BPS Kabupaten Bone (3/1/2022),  pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Bone selama 2011-2020 mengalami kenaikan 0,52 persen dan menempati urutan 10  dari 24 kabupaten/kota di Sulsel.

media support

Urutan pertama hingga ketiga pertumbuhan IPM ditempati, Tana Toraja 1,08 persen , Bulukumba 0,91 persen, dan Maros 0,79 persen.

Meski mengalami pertumbuhan empat tahun terakhir, akan tetapi perkembangan IPM Kabupaten Bone berdasarkan data 2011-2021 masih stagnan diperingkat  23 se kabupaten/kota sulsel dan hanya mengalahkan Kabupaten Jenneponto. Perkembangan IPM Bone diangka 66, 40 persen kategori sedang.

Urutan pekembangan IPM pertama hingga ketiga ditempati Kota Makassar 82,66 persen, Kota Palopo 78,38 persen,  Pare-Pare 78,21 persen.

Kepala BPS Kabupaten Bone, H. Muh Yunus baru-baru ini  menjelaskan IPM  merupakan indikator jangka panjang sehingga perlu kehati-hatian dalam memaknainya. Kecepatan IPM kata Yunus menggambarkan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pembangunan manusia dalam suatu periode.

Yunus menjelaskan ada beberapa komponen yang dikukur dalam menentukan IPM yakni Umur Harapan Hidup Saat Lahir (UHH), Harapan Lama Sekolah (HLS), Rata-Rata Lama Sekolah (RLS), Pengeluaran Perkapita/tahun yang disesuaikan.

“Secara pertumbuhan IPM Bone mengalami peningkatan, ini berkat program intervensi yang dilakukan Pemkab Bone dibidang pendidikan selama beberapa tahun terakhir. Akan tetapi perkembangan kita masih stagnan,” ungkapnya.

Dikatakannya, untuk mengukur IPM memang banyak dipengaruhi oleh kebijakan progam yang dilakukan oleh pemda setempat selama beberapa tahun terakhir.

Olehnya, program berkelanjutan dibidang pendidikan kata Yunusbmesti dilakukan setiap daerah secara kontinyu dan konsisten khususnya di Bone untuk  menaikkan indeks IPM.

Baca Juga  IPM Rendah, Begini Penjelasan Kepala Bappeda Bone

“Waktu kita melakukann sensus, memang dari data kebanyakan warga Bone tercatat lulusan SMA. Rata-rata warga Bone yang telah lulus sarjana, enggan untuk kembali ke daerah. Ini juga banyak mempengaruhi saat kita melakukan sensus,” jelasnya.

Yunus menjelaskan IPM Kabupaten  Bone masuk dalam  kategori sedang diangka 66,40 persen.

Tren pertumbuhan UHH tahun 2021 tumbuh 0,14 tahun, Harapan Lama Sekolah/HLS Tahun 2021 tumbuh 0,10 tahun, Rata-Rata Lama Sekolah/RLS  Tahun 2021 tumbuh 0,08 tahun, Pengeluaran Per Kapita/tahun Disesuaikan (Ribu Rupiah) Tahun 2021 tumbuh 0,75 persen.

Diketahui, Status IPM menggambarkan level pencapaian pembangunan manusia dalam suatu periode dengan kategori Sangat tinggi : IPM ≥ 80,  Tinggi : 70 ≤ IPM < 80,  Sedang : 60 ≤ IPM < 70,  Rendah : IPM < 60. (dy)

Tinggalkan Balasan