KABARBONE.COM, WATAMPONE – Pekerjaan rumah bagi Bupati Bone Andi Fahsar Mahdin Padjalangi di sisa dua tahun pemerintahannya yakni soal peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Bone.
Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bone ternyata masih rendah.
Meski dari segi pertumbuhan naik 0,52 persen dan menempati urutan 10 besar se Sulawesi Selatan, akan tetapi dari segi perkembangan IPM Bone tidak beranjak naik, dan stagnan di peringkat 23 dari 24 kabupaten/kota se Sulsel satu tingkat di atas Kabupaten Jenneponto.
Hal tersebut berdasarkan data statistik BPS Bone Desember 2021 yang dirilis (3/1/2022).
Menanggapi data itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Bone Ade Fariq Ashar tidak membatah hal tersebut.
Ade Fariq yang ditemui ruangannya menjelaskan intervensi Pemda Bone untuk menaikkan IPM di Bone telah dilakukan.
Bahkan menurut Putra Wakil Bupati Bone ini, dengan program gerakan lisu massikola (Gemar Limas) yang telah digalakkan Pemda Bone mampu menyumbang tren kenaikan pertumbuhan IPM sebesar 1 persen di 5 tahun terakhir, dan masuk diperingkat 10 besar Sulsel.
Melalui program Gemar Limas ini kata Ade telah mampu mengembalikan 8 ribu lebih warga Bone yang putus sekolah untuk melanjutkan pendidikan baik formal maupun non formal dan program tersebut mendapat apresiasi hingga level provinsi.
“Dalam mengukur IPM ini ada beberapa indikator penilaian diantaranya pendidikan, kesehatan dan pertumbuhan ekonomi. Jadi memang kompleks dan intervensi program baru akan tergambar setelah beberapa tahun dilaksanakan. Secara pertumbuhan, IPM Bone diangka 0,52 persen dan masuk 10 besar Sulsel,” jelas Ade, Kamis (6/1/2022).
Dibidang kesehatan, kata Ade untuk menekan laju stunting, Bone menempati urutan pertama se Sulsel, dengan program penanganan stunting yang disingkronkan hingga level desa yang mampu menekan angka stunting dari 40 persen, hingga menjadi 33 persen diakhir tahun 2021.
Dikatakannya kembali disektor pertumbuhan ekonomi, dibidang komiditi unggulan Bone yakni pertanian meski sempat turun di awal pandemi, tapi sektor lain seperi di bidang kesehatan, pendidikan, data dan informasi, memperlihatkan pertumbuhan di angka 3-4 persen diatas rata-rata pertumbuhan nasional.
Bahkan Ade mengklaim bahwa target RPJMD Bone ditahun 2021 untuk meningkatkan IPM Bone over target, yang mulanya hanya di target di angka 66,17, diakhir tahun 2021 pertumbuhan melebih target sebesar 66,4 persen.
“Pengukuran IPM bukan starnya di era Puang Baso (Bupati,red) tapi star di pemerintahan sebelumnya. Bahkan kita star diangka 50 dan sekarang kita diposisi sedang 66,40 mendekati kategori tinggi,” ungkapnya.
Mantan Camat Barebbo ini menjelaskan untuk meningkatkan perkembangan IPM di Bone memang perlu ada kolaborasi bersama dengan pemerintah desa dan OPD lainnya.
“Yang perlu dilakukan ke depan yakni mendukung program yang sudah ada seperti program Gemar Limas, penanganan stungting untuk meningkatakan usia harapan hidup (UHH), program yang memacu pertumbuhan ekonomi dan singkronisasi program daerah dengan desa melalui dana desa,” jelasnya.
Sebelumnya dilansir dari data statistik BPS Kabupaten Bone, IPM Kabupaten Bone masuk dalam kategori sedang diangka 66,40 persen.
Tren pertumbuhan UHH tahun 2021 tumbuh 0,14 tahun, Harapan Lama Sekolah/HLS Tahun 2021 tumbuh 0,10 tahun, Rata-Rata Lama Sekolah/RLS Tahun 2021 tumbuh 0,08 tahun, Pengeluaran Per Kapita/tahun Disesuaikan (Ribu Rupiah) Tahun 2021 tumbuh 0,75 persen.
Diketahui, Status IPM menggambarkan level pencapaian pembangunan manusia dalam suatu periode dengan kategori Sangat tinggi : IPM ≥ 80, Tinggi : 70 ≤ IPM < 80, Sedang : 60 ≤ IPM < 70, Rendah : IPM < 60. (dy)