KABARBONE.COM, WATAMPONE – Ada dugaan praktek permainan dalam proses lelang tender paket konstruksi yang dibiayai dana PEN di APBD Bone 2021 untuk memuluskan perusahaan tertentu untuk menang tender.
Hal ini diungkapkan Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi (ARIP) kepada kabarbone.com, Ahad (2/1/2021).
Bahkan Rio mengendus pengaturan pemenang tender paket pekerjaan konstruksi dana PEN ini dilakukan jauh hari sebelum lelang tender ditayangkan di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemda Bone.
“Saya dapat informasi dan laporan dari masyarakat. Saya sebagai anggota komisi III DPRD RI, mendorong agar laporan masyarakat ini di tindak lanjuti oleh aparat penegak hukum (APH),” ungkapnya.
Andi Rio pun meminta agar APH segera bekerja mengusut dugaan permainan tender dan PEN tersebut.
“Biarkan APH yang bekerja dalam kasus tersebut, jangan sampai saya mendahului APH dalam proses penegakan hukum. Karena ini ranah mereka, bukan ranah saya,” katanya.
Rio pun berharap APH menutaskan dugaan kasus ini.
“Mari kita tunggu APH menuntaskan kasus ini, agar publik mendapatkan kejelasan serta tidak ada lagi oknum oknum yang bermain dana PEN,” tegasnya.
Kejari Bone dan Polres Kompak Awasi Dana PEN
Diberitakan sebelumnya, Kejaksaan Negeri (Kejari) Bone Sulawesi Selatan mulai ancar-ancar membidik pelaksanaan kegiatan pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang telah dikontraktualkan pengerjaannya oleh Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (DMCKTR) dengan pihak rekanan pemenang tender program dana PEN.
Kasi Intel Kejari Bone Andi Alamsyah, SH, HM menjelaskan hal itu dilakukan untuk meminimalisir potensi penyimpangan anggaran kegiatan.
Alamsyah mengatakan dalam waktu dekat pihakknya segera akan berkoordinasi dengan stake holder untuk mengatur langkah-langkah pencegahan.
Hal itu kata Alamsyah sesuai instruksi pimpinan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI).
“Sesuai instruksi Pimpinan Kejaksaan RI, baik diminta maupun tidak, wajib untuk mengawasi dan mengawal pelaksanaan kegiatan yang didanai maupun yang dibiayai dengan dana PEN dalam rangka mendukung suksesnya program PEN / Pembangunan Nasional serta meminimalisir terjadinya penyimpangan penggunaan dana PEN,” kata Alamsyah kepada kabarbone.com, Sabtu (1/1/2022.)
“Terkait teknisnya ini yang dalam waktu dekat akan kami rapatkan dengan stake holder terkait, untuk membicarakan langkah-langkah pengawasan dan pendampingan yang akan kami lakukan,” ungkapnya.
Alamsyah kembali menuturkan bahwa suksesnya kegiatan dana PEN di Bone dibutuhkan keterlibatan masyarakat dalam melakukan proses pengawasan agar tidak terjadi penyimpangan anggaran.
“Karena kami sendiri memiliki keterbatasan sumber daya personil, maka keterlibatan masyarakat menjadi sangat penting. Karena informasi dari masyarakat sangat kami harapkan untuk dapat membantu memberikan informasi mengenai pelaksanaan program PEN dilapangan,” harapnya.
Senada dengan Kasi Intel, Kapolres Bone AKPB Ardyansyah yang dikonfirmasi sebelumnya mengatakan akan mengawasi seluruh pembangunan untuk menghindari penyimpangan anggaran.
Ardiansyah juga menegaskan akan menindaklanjuti jika dikemudian hari ada laporan dari masyarakat.
“Seluruh pembangunan akan kami awasi untuk menghindari penyimpangan. Jika ada laporan masyarakat, akan kami selidiki,” tegas Ardiansyah. (dy)