KABARBONE.COM, WATAMPONE-Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin (AAP) mengharapkan agar petani di Bone mengubah mindset menjadi petani yang efektif dan efisien.
Politisi senior Partai Keadilan Sejahtera ini (PKS) menegaskan dengan lahan pertanian yang ada petani di Bone bisa menghasilkan produksi yang besar. Bahkan dengan lahan pertanian di Bone yang mencapai 118 ribu hektar potensi pertanian di Bone kata APP bisa mencapai Rp 4 triliun jika mampu dimaksimalkan yakni empat kali panen, 2 kali padi dan 2 kali palawija.
“Profesi petani ini jangan hanya dijadikan karena warisan, hanya karena tidak ada pekerjaan yang lain, padahal sektor pertanian ini sumber kehidupan kita dan masa depan kita. Sehingga mindset petani ini yang perlu diubah menjadi efektif dan efisien, dengan lahan yang terbatas ini bisa kita tingkatkan produksi kita dengan intensifikasi pertanian, ” kata AAP saat membuka Bimtek Ketahanan Pangan di Ball Room Hote Helios yang dihadiri kelompok tani, Senin (15/11/2021).
AAP melanjutkan untuk memaksimalkan hasil pertanian perlu ada irigasi yang cukup.
Menurutnya saat ini kondisi bendungan yang ada di Bone sudah buruk, karena sedimintasi yang tinggi sehingga kapasitas untuk menampung air terbatas.
“Alhamdulillah kita perlu bersyukur karena di Bone ada empat bendungan besar diantaranyan Bendungan Sanrego, Salomekko dan Ponre-ponre. Dan saya sudah sampaikan ke kementerian PUPR agar bendungan di Bone dilakukan pengurugan karena sedimintasi yang tinggi sehingga tidak mampu menampung air yang besar. Dan kita sudah berkoodinasi dengan Kementan agar program irigasi tersier dapat dilakukan untuk memperbaiki irigasi kita,” ungkapnya.
Soal benih kata Akmal, sudah melakukan kerja sama dengan Balitbang agar Bumdes bisa didorong dan diajarkan bagaimana menghasilkan benih yang berkualitas sehingga petani tidak tergantung terhadap benih komersil.
“Selama menjabat sebagai anggota komisi IV DPR RI kami berkomitmen untuk membantu para petani baik melalui kebijakan maupun dengan program yang bersentuhan langsung dengan petani,” pungkasnya.