KABARBONE.COM, WATAMPONE – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bone menggelar rapat koordinasi(Rakor) dalam rangka pelaksanaan kegiatan kewaspadaan dini dan penanganan potensi konflik pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak pada 18 November 2021 dan menghadapi Pemilu tahun 2024 di Novena Hotel Watampone, Rabu (10/112021).
Rakor ini mengusung tema Sinergitas Pemerintah Daerah dan Forkopimda, Forkopimcam,Tokoh Agama dan Masyarakat, Pimpinan Partai Politik dan Organisasi Kemasyarakat dalam menciptakan Kabupaten Bone yang Demokratis Aman dan Damai.
Kegiatan ini dihadiri Sekretaris Dirjen Bidang Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Dr.Drs Imran, Bupati Bone Dr.H.A.Fahsar M Padjalangi,M.Si, Ketua DPRD Bone Irwandi Burhan, SE MM, Wakil Bupati Bone Drs.H.Ambo Dalle,MM, Forkopimda Pemkab Bone, Danrem 141 Toddopuli Mayjen Djahsar Djamil,SE,MM, Tripika, ketua Partai Politik dan Ormas.
Bupati Bone A. Fahsar Mahdin Padjalangi dalam sambutanya mengatakan menjelang pilkades serentak pemerintah bersama aparat dan masyarakat perlu terjalin sinergitas untuk menciptakan pilkades yang demokratis, aman dan damai.
“Baru-baru ini pemerintah daerah bersama Forkopimda Bone dan semua calon kepala desa telah menandatangani pakta integritas dan sepakat untuk menciptakan pilkades damai. Ini adalah wujud untuk menciptakan kondisi aman dan damai,” ungkap Fahsar.
Bupati Dua periode ini lanjut mengatakan berdasarkan surat dari menteri dalam negeri semua TPS nantinya wajib menerapkan protokol kesehatan.
“Jad semua TPS harus menerapkan protokol kesehatan. Harus disiapkan tempat cuci tangan, pengukur suhu tubuh dan menjaga jarak,” ungkapnya.
Sedangkan Sekretaris Dirjen Bidang Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Dr. Drs Imran menyampaikan menjelang pilkades serentak diharapkan konsolidasi kepada masyarakat untuk tetap dilakukan supaya tidak terjadi polarisasi, dan terjadi instabilitas di Bone.
Selain itu Imran juga menyampaikan perlunya kewaspadaan dini dengan meningkatnya paham intoleran, paham radikal, dan narkoba.
“Sekarang ini perlu waspada pasalnya meningkatnya paham intoleran, paham radikal dan gangguan keamanan, termasuk isu sara, pribumi dan non pribumi, konflik agama yang terjadi di didaerah di Indonesia. Selain itu kita harus waspada terhadap penyalahgunaan narkoba dan ideologi juga suatu problem yang sangat krusial,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Danrem 141 Toddopuli Mayjen Djashar Djamil mengajak semua pihak untuk tetap menjaga persaudaraan, kesatuan dan persatuan, ciptakan suasana kondusif aman, damai dan lancar.
“Jangan terjebak dengan politik identitas, sara karena kita ini pionirnya masyarakat dan harapan kita bersama adalah yang terpilih menjadi pemimpin untuk kesejahteraan masyarakat.
Dalam kegiatan itu juga dilakukan penandatangan kesepakatan bersama antara pemerintah daerah dan Forkopimda Bone untuk menciptakan cipta kondisi aman dan damai menjelang pilkades 2021. (dy)