OPINI

Pemuda: Sadari Dinamika Era Digital

821
×

Pemuda: Sadari Dinamika Era Digital

Sebarkan artikel ini

Oleh: Uddy R Progresif

Assalamualaikum wr wb…
“Beri aku pemuda, niscaya akan ku ubah dunia, ”demikianlah seorang tokoh pemimpin dunia pernah berujar. Ungkapan ini tidaklah berlebihan Karena melalui tangan pemuda, perputaran sejarah terus berjalan .

Kata pemuda terdengar cukup sederhana, namun menyimpan makna yang begitu luar biasa dan energik. Pemuda diharapkan selalu menitipkan energi, gagasan, inovasi yang dinamis dan uptudate dari waktu-kewaktu.

Pemuda adalah sebuah kehidupan yang berdiri direntang masa kanak-kanak dan masa dewasa, dimasa inilah seorang pemuda bersifat labil, kontrol emosi dan kstabilan pendirian masih bisa dipengaruh oleh pihak luar.

Namun Perkembangan iptek yang pesat di era sekarang, juga tidak lepas dari tangan-tangan luar biasa para pemuda global dan lokal yang arif dan dinamis dalam pengembangan teknologi.

Dimana kekuatan ekonomi suatu negara sesungguhnya berakar dari kemampuan teknologi dan inovasi yang dimiliki bangsa tersebut, teknologi komunikasi informasi merupakan salah satu tonggak peradaban dunia saat ini. Mulai dari televisi, handphone, hingga internet sudah menjadi bagian dalam kehidupan kita.

Malah teknologi mengambil satu posisi penting dalam kehidupan manusia. Alat-alat canggih tersebut sudah menjadi bagian pelengkap dalam perkembangan dunia, termasuk dalam eksistensi jiwa kaum muda.

Pemuda kemudian diidentikkan sebagai kaum muda sebagai generasi bangsa, ujung tombak bagi perubahan-perubahan suatu negara dimasa kedepan, oleh karena itu pemuda mesti sadar dalam memahami potensi perkembangan teknologi masa kini baik itu dalam wilayah positif maupun juga potensi negatif yang tidak diharapkan, memanfatkan untuk terus mengibarkan semangat kemajuan bagi negri ini, sebab diera sekarang bukan lagi perang menggunakan senjata yang bergerilya dalam hutan,melainkan peperangan sekarang adalah menguasai teknologi-teknologi mutakhir yang dapat digunkan dalam kehidupan sosial.

Baca Juga  Humanitas Sebagai Misi Perdamaian

Kesadaran dan penguasan teknologi
Disaping segelintir orang yang senantiasa dinamis memotensikan diri dalam pengembagan teknologi, tidak luput pula dinamika permasalahan hadir (dalam Ronal, 2017) Pelayanan Pemuda di Era Teknologi Digital, Perkembangan teknologi digital akhir-akhir ini, coba dijelaskan oleh para teoritis, moralis, dan analis bahwa ada hubungan antara kebangkitan The Net Generation (Generasi Net) dengan apa yang disebut sebagai fenomena “kemerosotan anak muda” (the decline of youth) .

Misalnya Robert Bly dalam bukunya The Sibling Society, memandang sebagian besar kesengsaraan sosial berakar pada anak muda, teknologi, dan kemerosotan otoritas orangtua.

Juga dalam bahasa John Nasbitt di salah satu bukunya High Tech High Touch:Technology and Our Searching of Meaning, generasi muda terjebak dalam “zona-zona mabuk teknologi.”

Anak muda ini larut dalam dunia fantasi yang dibangun dari konstruksi hegemoni pasar yang memanfaatkan teknologi digital. Media digital ini telah tampil sebagai saluran perkembangan budaya.

Perkembangan IPTEK yang pesat di era sekarang, tidak lepas dari tangan-tangan luar biasa para pemuda/ilmuan yang arif dan dinamis dalam mengembangkan teknologi. Pemuda yang kreatif secara progresif dengan pesatnya mampu menemukan ide-ide dalam ilmu pengetahuan teknologi, yang diaggap relevan dengan kebutuhan era pada saat ini.

Pergeseran sejarah, dalam arus teknologi secara otomatis merubah paradigma hidup masyarakat, khususnya pemuda milenial. Nampak keganjilan yang mewabah dalam kehidupan masyarat dalam penggunaan teknologi dewasa ini.

Saya rasa kita semua sudah tahu hal tersebut yang kemudian menggeserkan nilai-nilai agama / moralitas sosial, pemuda yang mestinya sebagai Agen of Control Dari hadirnya teknologi, namun realita yang ada sebagian kecil pemuda yang sadar akan pengaruh teknologi.

Hasrat eksistensi yang kemudian melekat di keseharian para masyarakat menjadikan internet sebagai pusat informasi layanan umum dipadatkan dengan berita dan konten kurang berfaedah. Sebagian besarnya pemudalah yang sangat terjerumus di lubang kekeliruan tersebut. Sifat moralitas dan ilmu agama sebagai basic kehidupan seakan pudar ditelan zaman.

Baca Juga  Evaluasi Satu Tahun Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19

Nilai-nilai ajaran agama tak lagi menjadi basis di kehidupan masyarakat pada umumnya.

Inilah salah satu faktor yang sangat kuat dalam mengeser nilai-nilai moralitas dan etika bermasyarakat pemuda sekarang, yang mengakibatkan kurangnya sikap transenden dan nilai kemanusiaan masyarakat. Sebagai Generasi masa kini pemuda mestinya mampu bijak, terutama dalam penggunaan media sosial.

Bahkan penggunaan media sosial dalam politik,games, dll kita mesti bijak dalam penguanaannya.

Program penanaman IMTAQ dan IPTEK oleh generasi pemuda masa kini sangat diperlukan dalam menetralisir sikap pemuda yang condong dengan potensi liberal dunia barat. Hal ini akibat terbukanya pintu informasi yang luas secara digital. Saya merasa setiap kita memiliki tanggung jawab akan hal ini.

Terlebih orang tua, tenaga pendidikan dan pemeritah yang mestinya aktif menata kondisi ideal dari pada alur pembentukan karakter pemuda sebagai ujung tonggak negara masa depan, pelanjut nawacita bangsa dan negara, yang berlandaskan nilai- nilai agama, toleransi, moralitas dan nasionalis.
#Semoga bermanfaat…
#Jadi pemikir tak mesti muluk-muluk tetap ter’asa untuk ber’ilmu, lakukan yang terbaik dan cukup tahu yang buruk.
#Salam pemuda… hidup Mahasiswa…!

Example 120x600

Tinggalkan Balasan