KABARBONE.COM, WATAMPONE – Soal pembatalan pengadan Mobil polymerase chain reaction (PCR) yang sempat digemborkan Pemkab Bone, akhirnya pupus ditengah jalan.
Harapan masyarakat, untuk keluar dari bencanan non alam Pandemi Covid-19 di Kabupaten Bone makin tak jelas ditengah tingkat penyebaran Virus Corona sudah merambah hampir seluruh wilayah kecamatan dan Desa di Kabupaten Bone, dengan jumlah warga yang terpapar terus bertambah setiap hari.
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bone, Saipullah Latif, yang dihubungi kabarbone.com angkat bicara soal pembatalan pengadaan mobil PCR di Kabupaten Bone.
Dijelaskannya, Mobil PCR itu sangat urgen. Kebutuhan itu sangat mendesak untuk membantu kinerja Satgas Percepatan Penangan Covid-19 di Kabupaten Bone.
Apalagi kondisi saat ini kata Saifullah, grafik daripada Covid-19 tidak melandai bahkan semakin naik grafiknya.
“Oleh karenanya, saya berharap kalau mobil PCR dapat diadakan melalui anggaran BTT yang masih ada,” ujar Saipullah ketika dihubungi, Ahad 27 Desember 2020.
Dijelaskannya, anggaran mobil PCR semula senilai Rp3,5 miliar yang bersumber dari BTT. Dengan tidak dibelanjakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bone, maka anggaran dikembalikan.
“Bisa saja diadakan jika dianggap urgen dan dana BTT memungkinkan pengadaan mobil PCR,” jelas Legislator partai PBB ini.
Anggota DPRD Tiga Periode ini lanjut menuturkan untuk mengantisipasi pandemi Covid -19 bukan satu-satunya pengadaan mobil PCR, akan tetapi kalau ada bagus tapinyang tidak kalah penting kata Dia, semua warga mematuhi protokol kesehatan.
“Pembatalan mbil PCR boleh jadi kadis kesehatan membatalkan karena ada yg lain dianggap krusial,”
“Namun memang kita diperhadapkan dengan masalah anggaran yang akan digunakan dari BTT yaitu dana sharing kebutuhan operasional untuk vaksinasi Covid-19 dari pusat,” tandasnya. (dy)