KABARBONE.COM, WATAMPONE – Keseriusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone untuk menanggulangi bencana non alam pandemi Covid-19 ternyata memang belum terlalu maksimal dan terkesan setengah hati.
Pernah digembor-gemborkan media, Pemkab Bone akan mengadakan mobil Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk melakukan test swab pada masyarakat, ternyata itu hanya isapan jempol semata.
Faktanya, Mobil PCR yang diharapkan dapat menunjang kinerja Satgas Covid-19 Bone untuk mempercepat penanggulangan wabah Covid-19 di Bumi Beradat ini, nyatanya batal diadakan.
Jubir Satgas Percepatan Penanganan Covid-19, dr Yusuf Tolo yang dikonfirmasi kabarbone.com, sempat tak menanggapi perihal pembatalan mobil PCR tersebut, namun setelah ditanyakan beberapa kali melalui pesan WhatsApp, akhirnya Yusuf buka suara.
“Batal dianggarkan,” jelas kepada kabarbone.com, Sabtu 26 Desember 2020.
Pembatalan pengadaan Mobil PCR yang sempat diberitakan sudah dipesan itu, kata Yusuf dengan pertimbangan, karena alat tersebut sifatnya tertutup artinya tidak bisa menerima reagen dan bahan habis pakai selain merek yang sama ketika pertama dibeli.
“Ini akan menyulitkan tuk pemakaian jangka panjang sementara pandemi covid-19 kita tidak tahu kapan berakhir,” jawab Yusuf.
Dikatakannya lagi, selama ini kebutuhan pemeriksaan sampel sudah terpenuhi dengan membawa sampel ke Labkesda Soppeng.
Untuk kebutuhan mendesak alat TCM kata Jubir Yusuf, sudah bisa juga difungsikan walau saat ini cartridgenya habis.
Sekretaris Komisi IV DPRD Bone, Andi Akhiruddin yang dikonfirmasi kabarbone.com, menilai instansi terkait perlu mengkaji ulang soal rencana pengadaan mobil PCR, tidak hanya dari segi efisiensi tapi juga efektifitas.
“Saya rasa dengan perkembangan covid-19 saat ini, saya secara pribadi menilai hal ini urgent, tapi tentu hal ini butuh kajian lebih dalam lagi karena mesti memperhatikan smua aspek. Contoh misalnya dari sisi efektifitas kalau hanya 1 mobil PCR apakah akan efektif dengan kondisi geografis kabupaten Bone,” ungkap Politisi PDIP ini.
Akhiruddin mengatakan, dalam penggunaan anggaran, Satgas Covid-19 tidak perlu takut dak kaku selama sesuai dengan petunjuk teknis.
“Saya kira tidak perlu takutlah dalam menggunakan anggaran. Saya rasa, ketika itu dilaksanakan sesuai dengan petunjuk dan arahan pemerintah pusat sakira dak ada masalah,” kata Baso Ari sapaan akrabnya.
Baso Ari yang juga Adek Kandung Sekda Bone ini, menuturkan
persoalan terkait konsekuensi hukum dikemudian hari soal belanja dana Covid-19, Baso Ari meminta jangan terlalu jauh memprediksi yang belum tentu terjadi.
“Saya kira kita terlalu jauh memprediksi hal-hal yang belum tentu terjadi dan saya kira juga kita bekerja saja dulu,”
“Kalau kami dari komisi IV, tentu sebagaimana tugas dan fungsi kami tentu itu kami senantiasa mendorong dan mensupport kegiatan dinas selama itu untuk kepentingan masyarakat,” pungkasnya. (dy)