KABARBONE.COM, WATAMPONE – KLM Yulinar 05 GT 97 dikabarkan tenggelam di sekitar Pulau Talaga dan Pulau Siompu, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
Dari informasi yang dihimpun kabarbone.com, kapal yang mengangkut 250 ton semen ini dengan rute Biribkassi – Binongko ini, mengalami kebakaran dan tenggelam, Sabtu 12 September 2020.
6 anak buah kapal (ABK) yang 5 diantaranya ABK asal Desa Kading Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, dikabarkan turut dalam kapal naas tersebut.
1 orang ABK asal Bone dilaporkan meninggal dunia, sedangkan 4 ABK asal Bone lainnya, masih dilakukan pencarian dan 1 ABK dinyatakan selamat.
“Info terakhir yang kami dapatkan, kapal mengalami kebakaran dan tenggelam di daerah sampolawa sekitar 3 hari yang lalu. 1 korban meninggal dunia ditemukan Perairan Talaga, 1 korban selamat ditemukan di sekitar pulau Sagori (Kabaena) dan 4 korban yang lain masih pencarian. Informasi terakhir 6 orang ABK,” ungkap Humas Kantor UPP kelas II Bajoe, Ilyas ketika dihubungi, Selasa 15 September 2020, malam.
Kapal Sebelumnya Terbakar baru Tenggelam
Dikutip dari detiksultra.com, nelayan asal Pulau Sagori Kecamatan Kabaena Barat Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara menemukan dua orang korban kapal tenggelam disekitaran perairan antara pulau talaga dan Pulau Siompu, Kabupaten Buton pada, Senin 14 September 2020..
Diketahui korban bernama Halil (38) asal Kabupaten Bitung, dan Jawadi (35) asal Kabupaten Bone Sulawesi Selatan.
Kedua korban tersebut adalah Anak Buah Kapal (ABK) KLM Julinar 05 yang berangkat dari Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan dengan tujuan Binongko Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Penemuan kedua korban kapal tenggelam pada saat Sumarto (25) sedang mencari ikan dan melihat kedua korban terombang – ambing di kapal kecil yang kemudian menyelematkan kedua korban.
Pada saat ditemukan kedua korban masih dalam keadaan hidup. Namun dalam perjalanan dari pulau Talaga menuju ke Pulau Sagori korban atas nama Jawadi yang merupakan warga Kabupaten Bone Sulsel, meninggal dunia.
Kapolsek Kabaena Barat Ipda Muh. Andi Taufan mengatakan kronologis kejadian ketika melakukan pengisian BBM dimana pada waktu memasukkan BBM, mesin dalam keadaan hidup, dan pada waktu memindahkan BBM dari drum ke tangki mesin kapal penutup alcom terlepas sehingga BBM jenis solar tersembur keluar.
“Korban mematikan alcom dan api keluar dari knalpot alcom yang menyebabkan terjadinya kebakaran,” ungkap Ipda Andi Muh. Taufan.
Pada saat terjadi kebakaran, para korban menggunakan kapal kecil tetapi tidak bisa naik ke kapal sehingga mereka hanya berpengangan pada pinggir kapal, tetapi satu persatu korban mulai kelelahan sehingga terlepas dari kapal sehingga tersisa dua orang hingga ditemukan oleh nelayan.
Diketahui kapal KLM Julinar 05 sedang membawa semen sebanyak 240 ton, tetapi karena kondisi cuaca ombak besar KLM Julinar 05 singgah berteduh di pulau 99 Kabupaten Sinjai.
Selanjutnya menuju Pulau Kabaena dan pada hari Jumat tanggal 11 September 2020 meninggalkan Pulau Kabaena menuju Talaga dan tiba dipulau Talaga sekitar pukul 17.00 wita dan pada hari Sabtu tanggal 12 September 2020, pukul 07.00 wita menuju Pulau Siompu, dalam perjalanan dari Talaga Kabupaten Buton menuju Pulau Siompu Kabupaten Buton Selatan untuk melakukan pengisian BBM.
Hingga saat ini korban yang belum ditemukan diperairan Pulau Talaga dan Pulau Siompu yaitu Dosis asal Kabupaten Bone, Angga asal Kabupaten Bone, Musa (Kapten) asal Kabupaten Bone dan Sari asal Kabupaten Bone. (dy)