Scroll untuk baca artikel
HUKRIM

Ditipu WNA Iran, Wanita Makassar Ini Batal Menikah dan Kehilangan Uang Ratusan Juta

761
×

Ditipu WNA Iran, Wanita Makassar Ini Batal Menikah dan Kehilangan Uang Ratusan Juta

Sebarkan artikel ini

KABARBONE.COM, MAKASSAR – Seorang wanita asal Kota Makassar bernama Vivi Haryono (51) mengaku menjadi korban penipuan oleh sejumlah warga negara asing (WNA) asal Iran yang diduga merupakan sindikat penipuan dengan modus drama percintaan.

Kelompok penjahat itu terdiri dari beberapa orang, satu di antaranya adalah wanita.

Vivi yang juga merupakan pengusaha di kota daeng itu, mengaku mengalami kerugian kurang lebih Rp150 juta.

Duit tersebut kata korban dinikmati oleh lelaki bernama Mohammad Almasi alias Siavash, dan disinyalir melibatkan teman sesama WNAnya yakni Baback Kazeri dan wanita bernama Sharareh.

“Memang mereka ini sindikat, Siavash itu mantan pacar saya. Ternyata belakangan saya tahu kalau dia pacaran sama Sharareh. Kalau Baback ini yang kendalikan kelompok WNA Iran, dia penerjemahnya ini Siavash. Ada lagi satu orang namanya Jalal itu yang kenalkan saya ke orang-orang ini,” kata Vivi kepada sejumlah wartawan di sebuah restoran di Makassar dilansir dari sindonews.com, Rabu 5 Agustus 2020.

Vivi mengisahkan drama dugaan kejahatan terstruktur ini dialaminya ketika Jalal membawa Baback yang datang bersama Siavash meminta untuk dibaptis, agar bisa menikahi Sharareh, pasangan kekasih yang diakui Siavash dikenalnya melalui daring atau online, pada Agustus 2018 lalu di Makassar.

“Ternyata setelah itu mereka (Siavash dan Sharareh) putus, lalu Siavas tiba-tiba dekati saya, sampai saya pacaran, akhir Oktober 2018 itu. Saya terjebak cintanya. Sampai saya rela kasih uang, tempat tinggal sementara di sini (Makassar) tapi di rumah itu ada dua adik saya, sama satu karyawan saya juga,” jelasnya.

Dia melanjutkan saat menyediakan rumah untuk Siavash. Selama pacaran diakui korban kerap memberikan kebutuhan sampai memenuhi fasilitas hidup Siavash.

Baca Juga  Waspada, Ada Oknum Catut Nama Kejari Bone Minta Uang ke Sejumlah Pejabat

“Awalnya saya tidak curiga karena setiap hari dikasih siraman rohani, karena kan sudah dibaptis. Tapi ternyata ada niat buruknya, menipu,” imbuhnya.

“Karena berbulan-bulan saya menunggu, nomer saya diblokir (Siavash). Saya dapat informasi ada korban-korban lain, dan ternyata Siavash ini tidak di Iran, tapi ada di Jakarta. Sudah lapor ke Polrestabes tapi tidak ada perkembangan. Sampai Januari 2020 kasusnya dilimpahkan ke Polda Sulsel, sekarang sudah naik tahap penyidikan,” tegasnya.

Vivi berharap, agar kasus yang telah dilaporkannya ini segera dilanjutkan, apalagi sudah di tahap penyidikan dan pelaku atau terlapor segera ditetapkan sebagai tersangka hingga sampai di proses pengadilan.

“Agar penegakan hukum ini dapat menimbulkan efek jera dan mencegah adanya korban-korban berikutnya,” pungkasnya. (dy)

Tinggalkan Balasan