KABARBONE.COM, LUWU UTARA – Siapa sangka, Senin 13 Juli 2020, malam, akan menjadi hari yang kelam bagi masyarakat Kabupaten Luwu Utara. Bencana alam banjir bandang yang melanda wilayah itu akibat meluapanya tiga sungai, yakni Sungai Masamba, Sungai Radda dan Sungai Rompong di Luwu Utara mengakibatkan 3 kecamatan di wilayah itu porak-poranda oleh dahsyatnya banjir bandang.
Puluhan orang korban jiwa, ratusan rumah terendam lumpur material pasir, dan sebanyak 14.000 lebih warga masamba kini berada dipengungsian. Sejumlah fasilitas perkantoran dan pertokoan juga tak luput dari endapan lumpur akibat hantaman banjir bandang. Sejumlah sarana ibadah seperti masjid pun tak luput dari terjangan banjir yang terjadi 13 juli 2020.
Kabarbone.com yang turut dalam rombongan Bupati Bone dalam misi kemanusiaan “Bone Peduli Masamba” 23-25 Juli 2020 turut menempuh perjalanan kurang lebih 293 km dari arah Kota Watampone menuju Masamba Kabupaten Luwu Utara dengan lama perjalanan kurang lebih 9 jam.
Hari itu kami bersama sejumlah awak Media ikut bersama rombongan Camat Sibulue A. Denny Wahyudi bersama sejumlah kades dari Kecamatan Sibulue.
Jumat 24 Juli 2020, sekitar pukul 22.30 Wita saat memasuki pintu kota Masamba Luwu Utara, tampak daerah Desa Radda Kecamatan Baebunta masih gelap gulita, belum ada penerangan dalam terlihat saat kabarbone.com melintas malam itu.
Kiri kanan bahu jalan dari pencahayaan lampu mobil hanya ada gundukaan pasir setinggi atap rumah yang terlihat.
Seperti kota mati, saat kita melewati Jembatan Desa Radda juga terlihat sejumlah rumah yang tak berpenghuni terendam lumpur pasir yang sudah padat. Sejumlah mobil juga terlihat, berada dipinggir jalan bergelimangan lumpur tak bertuang, sisa-sisa kayu juga masih terlihat dari hasil pembersihan jalan oleh pemerintah setempat.
Tiba di Kota Masamba, Jumat 23 Juli 2020 malam sekitar Pukul 23.15 Wita penerangan sudah terlihat, nampak sejumlah perkantoran juga telah beroperasi, dan sejumlah warung makan juga telah buka. Lalu lalang sejumlah tim relawan dari berbagai daerah juga turut hadir untuk menyalurkan bantuan.
Kami pun bertolak ke Lapangan Taman Siswa Masamba Kabupaten Luwu Utara, dimana Posko Induk Bupati Bone berada.
Rombongan Bupati Bone A. Fahsar M. Padjlangi bersama jajaran Forkopimda Bone yang terdiri dari 123 mobil yang diantaranya puluhan truk bantuan logistik sampai di Lapangan Taman Siswa, Masamba Kabupaten Luwu Utara sekitar pukul 22.30 Wita.
Dinas Sosial Kabupaten Bone sendiri bersama Tagana Dinsos Bone dan BPBD Kabupaten Bone sehari sebelumnya sudah berada di lokasi untuk mendirikan dapur umum. Turut hadir mengawal Bupati Bone, Danyon C Pelopopor Kompol Nur Ichsan, S.Sos.
Selain dari pemerintah Bone, sejumlah ormas juga turut hadir melakukan bantuan diantaranya Sapma PP Kabupaten Bone, Club Otomotif Otti Lolo, BKPRMI Kabupaten Bone, Paskas, DPW FPI Bone, Baznas Kabupaten Bone, dan Orari Loka Bone, dan Pemuda Kecamatan Amali.
Sesampai di Lokasi Bupati Bone langsung berkoordinasi dengan Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (KKMB) Luwu Utara untuk agenda penyaluran bantuan besok hari 25 Juli 2020.
Sabtu 25 Juli 2020, sekitar pukul 09.00 Wita, Rombongan Bupati Bone A. Fahsar Mahdin Padjalangi didampingi Ketua DPRD Kab. Bone disambut oleh Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani.
Bupati Indah tiba di Lokasi Taman Siswa dengan kendaraan Double Cabin warna Merah didampingi sejumlah pejabat Luwu Utara.
Indah dengan pakaian rompi I’m Sospolnya berwarna biru, lengkap kacamata hitam dan masker terlihat tak kuasa menahan tangis saat menyambut seniornya yang juga satu almamater dengan Bupati Bone A. Fahsar yang juga Ketua IKA Alumni Sospol Unhas.
Suasana haru tampak di lapangan Taman Siswa, Indah sesekali memeluk seniornya itu begitupun A.Fahsar tak kuasa menahan tangis dan turut menepuk bahu Bupati Indah sabar menghadi musibah yang melanda daerahnya.
“Saya terharu dihari pasca ke 13 pasca kejadian, begitu banyak perhatian dan atensi dari semua kalangan termasuk dari Pemkab Bone, Bupati bersama jajaran Forkopimda hadir untuk memberikan semangat kepada kami. Kami tidak sendiri karena ada semua’ki,” kata Indah sambil menyeka air matanya.
“Kepada kakanda (A. Fahsar, red) tolong sampaikan salam hormat kami kepada warga Bone yang telah memberikan bantuannya. Insya Allah, Luwu Utara akan segera bangkit dan menata kehidupannya kembali, ” ucapnya dengan tangis dan memeluk A. Fahsar.
Sesekali suara terdengar Luwu Utara Tidak Sendiri, Bone bersama Luwu Utara terdengar untuk menyemangati Bupati Indah.
Dihadapan sejumlah awak media yang turut hadir, Indah mengakui untuk masa recovery (Pemulihan) termasuk pemulihan ekonomi dan perbaikan infrrastruktur membutuhkan waktu kurang lebih dua bulan untuk pemulihan.
Setelah penyerahan secara simbolik, rombongan Bupati Bone kemudian membagi tugas untuk melakukan penyaluran logistik di beberapa wilayah Luwu Utara. Rombongan Bupati Bone dengan menggunakan motor trail juga meninjau langsung sejumlah lokasi yang terdampak banjir bandang di daerah itu.
Sejumlah tenaga medis lengkap dengan Ambulance juga turut dikerahkan oleh Bupati Bone untuk memberikan pengobatan gratis kepada warga Luwu Utara yang selamat dari bencana banjir.
Kabarbone.com bersama rombongan Pasukan Amal Soleh (Paskas) Bone, turut bersama rombongan Dinas Pertanian ke lokasi penyaluran bantuan di Desa Beringin Jaya Kecamatan Baebunta Selatan Kabuapaten Luwu Utara yang berjarak kurang lebih 25 km dari arah pusat Kota Luwu Utara, Sabtu 25 Juli 2020 Sekitar pukul 10.30 Wita.
Sepanjang perjalanan menuju Desa Baebunta, kabarbone.com menyaksikan lalu lalang kendaraan keluar masuk menuju daerah itu, baik yang baru akan menyalurkan bantuan maupun yang akan kembali setelah melakukan penyaluran bantuan.
Rombongan Kadis Pertanian Ir. H Sunardi bersama Kadis Perikanan Ir Wahida dan Staf Ahli Bupati Bone Ir. H. Ansar Amal tiba di posko Desa Beringin Jaya Kabupaten Luwu Utara tiba dilokasi sekitar pukul 11.20 Wita.
Rombongan disambut hangat oleh pemerintah desa setempat dan puluha warga asal Bone yang bermukim di desa tersebut.
Kabarbone.com melanjutkan perjalanan, menuju Kampung Lombok Kelurahan Bone Tua Kecamatan Kecamatan Masamba yang tak jauh dari Sungai Masamba salah satu sungai yang meluap pada peristiwan banjir bandang yang masih berada Pusat Kota Luwu Utara.
Sepanjang perjalanan sejumlah alat berat dan sejumlah pekerja masih sibuk membersihkan material lumpur yang masih menumpuk dibahu jalan. Nampak Masjid Agung Syuhada sudah digunakan untuk beribadah kembali, meski bekas lumpur masih ada sekitar masjid.
Sejumlah pertokoan masih terlihat tertutup gundukan lumpur pasir yang mulai padat.
Sesampai di Lokasi Kampung Lombok sekitar pukul 13.00 Wta, dari keterangan kepala RT Setempat, sebanyak 110 kepala keluarga diwilayah kini kehilangan tempat tinggal akibat tertimbun endapan lumpur pasir.
Ratusan warga yang berada di lokasi tersebut kini berada di pengungsian dan sebagian berada di rumah keluarga mereka untuk menumpang sementara.
Puluhan warga memadati salah satu Posko Penerimaan bantuan terlihat mengambil bantuan saat rombongan Pemkab Bone menyalurkan bantuan di wilayah itu.
Saat redaksi kabarbone.com berada di Kampung Lombok Kelurahan Bone Tua, nampak puluhan rumah masih tergenang banjir. Di pemukiman sepanjang bantaran Sungai Masamba di Lokasi Kampung Lombok Kelurahan Bone Tua, juga masih ada ratusan rumah tertimbun endapan lumpur menghampiri tinggi atap rumah.
Dilokasi penyaluran bantuan, kabarbone.com bertemu dengan H. Abubakar (55 Tahun) salah satu warga Kampung Lombok yang tak lain warga Bone asal Desa Timurung, Kecamatan Ajangale Kabupaten Bone.
Kepada kabarbone.com dia mengakui telah bermukim di wilayah itu selama 30 tahun yang pekerjaan sehari-harinya sebagai pedagang di pasar.
Dia turut menemani kabarbone.com melihat sejumlah rumah yang tertimbun lumpur dan melihat langsung Sungai Masamba yang kini mengalami pendangkalan akibat endapan material pasir akibat banjir bandang, yang tak jauh dari Kampung Lombok. Sepanjang kiri bantaran suagai Masamba juga nampak terlihat sejumlah rumah mengalami rusak berat.
Masih hangat dingatannya ketika banjir bandang itu terjadi. Sebelum banjir bandang menerjang wilayah itu, H. Abu Bakar mengatakan, sehari sebelumnya Mingu 12 Juli 2020 malam, memang telah terjadi banjir setinggi kaki di Kampung Lombok yang berada di sekitar bantaran Sungai Masamba.
Senin 13 Juli 2020, malam sekitar pukul 21.00 WIta banjir kemudian meluap dan warga kemudian berlarian menyelamatkan diri ketempat tinggian.
H. Abubakar menjelaskan, saat kejadian memang ada beberapa orang yang hanyut di Sungai Masamba seperti yang viral di Medsos. Dikatakannya, ada sembilan orang yang bermukim di sebelah barat aliran Sungai Masamba yang hanyut dan meninggak dunia dan di Kampung Lombok sendiri tak ada korban jiwa.
“Kami juga tidak menyangka kalau banjir akan setinggi ini. Dan baru kali ada banjir bandang yang melanda wilayah kami. Saat kejadian warga langsung berhamburan dan saya juga tidak sempat menyelamtkan harta benda saya, yang saya bawa hanya pakaian yang melekat di badang saya,” tutur H. Abu Bakar.
Saat ini diakuninya kini mengungsi di rumah anaknya di sekitar kampung Lombok. Dia berharap pemerintah setempat bisa memberikan kompensasi atas musibah yang menimpahnya.
Ditempat yang sama kami juga bertemu dengan seorang warga Kampung Lombok lainnya, dia adalah Sunarni (36 Tahun).
Ibu tiga orang anak ini kabarbone.com temui saat sedang mengambil bantuan logistik di Posko Keluarahan Bone Tua. Dia mengatakan saat kejadian dia berenang keluar dari rumah untuk menyelamatkan diri karena banjir sudah setinggi leher orang dewasa. Dia juga tidak mengira, kalau banjir akan sebesar ini. Semua harta bendanya pun tak sempat ia selmatkan.
“Kalau disini pernah memang banjir tapi sekitar tahun 80 an, dan baru kali ini sebesar ini. Malam Senin memang banjir tapi tidak terlallu tinggi. Baru malam Selasa, banjir besar kemudian menerjang rumah kami, yang kami tidak sangka-sangka.Saat kejadiaan, anak saya umur 3 tahun saya gotong keluar rumah, sedangkan anak saya yang laki-laki Nuris yang kelas 6 SD berenang dengan menggunakan jerigen. Saat ini kami bersama ratusan warga lainnya tinggal di pengungsian,” kata Sunarni Warga kampung Lombok yang dia akui transmigran asal daerah Jawa.
Sabtu , 25 Juli 2020 Sekitar Pukul 02.00 Wita, kami bersama sejumlah awak media lainnya kemudian bertolak kembali ke Kabupaten Bone, sedangkan rombongan Bupati Bone masih berada di Lokasi sampai hari Minggu 26 Juli 2020 dalam kegatan Bone Peduli Masamba.
Di akhir catatan perjalanan ini, kami redaksi kabarbone.com turut mendoakan agar Luwu Utara segera pulih kembali dan Kembali Bangkit menatap masa depan yang cerah.
#BonePeduliMasamba
#BoneBersamaLuwuUtara
##LuwuUataraBangkit
Laporan : Dedi Hamzah (Pemred http://kabarbone.com)