KABARBONE.COM, WAJO – Jalan Trans Nasional Wajo – Bone Kilometer 17, tepatnya di Desa Pallawarukka, Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo kembali terputus akibat banjir, Minggu 12 Juli 2020.
Akibat banjir tersebut, kendaraan roda empat yang akan melintas ke Kabupaten Bone terpaksa harus melingkar melalui Kabupaten Soppeng, begitupun sebaliknya.
Sedangkan untuk kendaaraan roda dapat menggunakan jasa perahu rakit yang disiapkan warga untuk melintas dan jembatan kayu.
Azis salah satu warga Kabupaten Wajo yang dihubungi kabarbone.com mengatakan terputusnya akses jalur trans Nasional Wajo-Bone sudah berlangsung sejak Jumat 10 Juli 2020 lalu akibat banjir.
Dijelaskannya, jika saat ini Pemkab Wajo mulai melakukan langkah penimbunan dengan mengerahkan alat eksakavator.
Banjir ini kata Aziz dikarenkan intensitas curah hujan tinggi melanda Kabupaten Wajo seminggu terakhir, dan jalan wilayah tersebut memang menjadi langganan banjir setiap kali musim hujan tiba.
“Kendaraan roda empat tidak bisa lewat. Kalau kendaraan roda dua bisa menggunakan jaza perahu rakit untuk menyeberang biayanya Rp 15 ribu per motor. Sementara dilakukan penimbunan, semoga segera rampung supaya jalan ini bisa diakses kembali,” jelasnya.
Menurut salah satu warga yang ingin melintas di lokasi banjir, Muammar mengatakan, hampir setiap kali musim penghujan datang, akses jalan yang ada di Dusun Cempa terputus akibat terendam banjir.
Kasat Lantas Polres Wajo AKP Muhammad Yusuf mengatakan, saat ini satuan lantas Polres Wajo sudah melakukan pengamanan dan pengaturan lalu lintas di daerah banjir yang berada di Dusun Cempa.
“Sejumlah kendaraan roda empat terpaksa kami alihkan kejalur alternatif lain yakni ke arah Soppeng, karena akses jalan di Km 17, Dusun Cempa, sama sekali tidak bisa dilalui kendaraan,” katanya dilansir dari sindonews. (dy)