IAIN Bone Jalin Kemitraan dengan Kejari Bone dan Bank Mandiri

KABARBONE.COM, WATAMPONE – Rektor IAIN Bone menghadiri pembahasan finalisasi rancangan atau draft Memorandum of Understanding (MoU) antara Kejaksaan Negeri Bone dengan IAIN Bone serta Bank Mandiri cabang Watampone, Jumat 10 Juli 2020 bertempat di Hotel Novena, Jl. Ahmad Yani Watampone.

Rancangan kerjasama tersebut adalah dalam bentuk prakarsa (pra kerja adiyaksa) yang menjadi program unggulan Kejaksaan Negeri Bone yang diinisiasi oleh Kajari dengan tim perumus dari calon jaksa lingkup Kejaksaan Negeri Bone.

Bacaan Lainnya

Prakarsa ini berupa pelatihan atau pembinaan khusus yang diberikan secara intensif tentang bagaimana tata kerja jaksa, serta banyak belajar tentang administrasi penuntutan.

Rancangan kerjasama ini nantinya akan lebih dikedepankan kepada mahasiswa atau alumni Fakultas Syariah dan Hukum Islam IAIN Bone, namun kedepannya akan dikembangkan untuk Fakultas lain yang ada.

Rektor IAIN Bone Prof Nuzul dalam sambutannya menawarkan kriteria mahasiswa atau alumni IAIN Bone yang nantinya akan direkrut menjadi binaan dalam prakarsa adalah mahasiswa atau alumni yang berprestasi baik dari sisi akademik maupun non akademik.

“Begitu pula mereka yang memiliki skill, termasuk kemampuan berbahasa asing,” ungkap Prof Nuzul diakses dari laman Facebook Humas IAIN Bone.

Adapun dari perwakilan cabang Bank Mandiri Watampone menyampaikan kesiapannya menampung alumni binaan pra kerja adiyaksa atau prakarsa dengan mengacu kepada kemampuan yang bisa ditampung serta tetap memperhatikan skill yang dimiliki.

Baca Juga  Delapan Tahun Buron, Tim Tabur Kejati Sulsel Eksekusi Boni Tabrani, Rugikan Negara Rp 2,9 Miliar atas Kasus Ini

Ditempat yang sama, Kajari Kabupaten Bone, Dr. Eri Satrina SH MH dalam arahannya menekankan bahwa program pembinaan pra kerja adiyaksa adalah suatu bentuk inovasi yang akan dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Kab. Bone.

Pakarsa ini kata Eri mestinya ada disetiap daerah menurutnya.

Untuk tindaklanjut program ini Kajari Bone mempercayakan kepada tim perumus yang terdiri dari calon jaksa lingkup Kejaksaan Negeri Bone dan dikawal langsung oleh kajari sendiri.

“Program ini direncanakan akan merekrut sekitar delapan orang dari mahasiswa atau alumni IAIN Bone setelah melalui seleksi, dan salah satu skill yang ditawarkan adalah kemampuan berbahasa Bugis dengan Baik,” pungkasnya. (dy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *