KABARBONE, JAKARTA – Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.065 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Jumat 19 Juni 2020, pagi.
Mata uang Garuda menguat 0,09 persen jika dibandingkan perdagangan hari sebelumnya di level Rp14.077 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS.
Yen Jepang menguat 0,06 persen, dolar Taiwan menguat 0,01 persenrupee India menguat 0,02 persen yuan China menguat 0,04 persen , baht Thailand menguat 0,05 persen
Sementara itu, dolar Singapura melemah 0,01 persen, won Korea Selatan melemah 0,37 persen, peso Filipina melemah 0,03 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,10 persen. Sedangkan, dolar Hong Kong masih stagnan.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan pemangkasan suku bunga acuan BI memberikan sentimen positif untuk rupiah karena dianggap bisa membantu meningkatkan aktivitas ekonomi Indonesia.
Namun, faktor penggerak rupiah bukan BI saja. Rupiah masih sangat rentan dengan faktor dari luar. Saat ini, dari luar masih ada tarik menarik antara sentimen positif dan negatif, sehingga rupiah belakangan ini bergerak tipis.
“Pembukaan ekonomi kembali di tengah pandemi memberikan sentimen positif ke pasar, termasuk ekonomi new normal di Indonesia,” ucap Ariston, Jumat 19 Juni 2020 dilansir dari CNN Indonesia
Di sisi lain, pasar masih mewaspadai peningkatan penyebaran virus Covid-19 dan gelombang kedua (second wave) yang bisa Rupiah Menguat Tipis Rp 14.065 per Dollar AS Usai Kebijakan BI
Rupiah menguat tipis 0,09 persen ke posisi Rp14.065 per dolar AS pada perdagangan Jumat (19/6) pagi usai pemangkasan bunga acuan BI. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).
KABARBONE, JAKARTA – Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.065 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Jumat 19 Juni 2020, pagi.
Mata uang Garuda menguat 0,09 persen jika dibandingkan perdagangan hari sebelumnya di level Rp14.077 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS.
Yen Jepang menguat 0,06 persen, dolar Taiwan menguat 0,01 persenrupee India menguat 0,02 persen yuan China menguat 0,04 persen , baht Thailand menguat 0,05 persen
Sementara itu, dolar Singapura melemah 0,01 persen, won Korea Selatan melemah 0,37 persen, peso Filipina melemah 0,03 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,10 persen. Sedangkan, dolar Hong Kong masih stagnan.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan pemangkasan suku bunga acuan BI memberikan sentimen positif untuk rupiah karena dianggap bisa membantu meningkatkan aktivitas ekonomi Indonesia.
Namun, faktor penggerak rupiah bukan BI saja. Rupiah masih sangat rentan dengan faktor dari luar. Saat ini, dari luar masih ada tarik menarik antara sentimen positif dan negatif, sehingga rupiah belakangan ini bergerak tipis.
“Pembukaan ekonomi kembali di tengah pandemi memberikan sentimen positif ke pasar, termasuk ekonomi new normal di Indonesia,” ucap Ariston, Jumat 19 Juni 2020 dilansir dari CNN Indonesia.
Di sisi lain, pasar masih mewaspadai peningkatan penyebaran virus Covid-19 dan gelombang kedua (second wave) yang bisa menurunkan kembali aktivitas ekonomi.
Ketegangan geopolitik regional di Asia antara dua Korea serta China dan India, juga bisa menahan penguatan rupiah terhadap dollar AS.
Ariston memprediksi hari ini rupiah akan kembali mengalami penguatan tipis seperti kemarin, dengan potensi di kisaran Rp14.000-14.100 per dolar AS.
kembali aktivitas ekonomi.
Ketegangan geopolitik regional di Asia antara dua Korea serta China dan India, juga bisa menahan penguatan rupiah terhadap dollar AS.
Ariston memprediksi hari ini rupiah akan kembali mengalami penguatan tipis seperti kemarin, dengan potensi di kisaran Rp14.000-14.100 per dolar AS.